Diduga Kematian ODGJ Dianggap Janggal, Panji A.B Telusuri Penyebabnya

Lampung TengahSatria Roma Wijaya (21) bin Saeran penderita syaraf / Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah warga RT 04 RW 01 Kelurahan Simbarwaringin Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, dikabarkan kemarin (Minggu 6/8/23) terjatuh dengan ketinggian 4 meter sekira pukul 15.00 WIB hingga meregang nyawa. menurut Sarba’i selaku paman almarhum yang sejak kecil mengasuh “Satria Roma Wijaya” menjelaskan bahwa Jaya panggilan sehari-hari tengah mengalami gangguan jiwa kurang lebih setahun yang lalu, dan dirinya sudah melakukan serta mengusahakan perobatan untuk kesembuhan Jaya baik secara medis maupun non medis, ujarnya. Senin, 07/08/2023 pagi.

Kepada media Sarba’i menjelaskan awal mula Jaya (almarhum) sering marah-marah dan bahkan pernah pakaian nya akan dibuang ke sumur, Sarba’i juga menjelaskan bahwa Jaya pernah dibawa ke rumah sakit jiwa Kemiling dan kelihatan sembuh, namun akhirnya penyakit Jaya kambuh kembali dan berkat informasi dari Jaswadi Ketua RW 01 Kelurahan Simbarwaringin, akhirnya Jaya dibawa ke Yayasan Srikandi dengan diantarkan dari TKSK Kelurahan Simbarwaringin dan pegawai Puskesmas Simbarwaringin kurang lebih 6 bulan yang lalu, jelasnya Sarba’i.

Ditempat yang sama Panji A.B selaku Ketua KHW 86 GUARD Kaperwil  Lampung menjelaskan “Kematian Satria Roma Wijaya diduga mengalami penyiksaan dan nampak janggal, pasalnya ada tanda-tanda kekerasan ditubuh Jaya, seperti misalnya : di dagu bawah ada luka, dikepala nampak lebam, leher sebelah kanan juga ada luka, telinga sebelah kanan berwarna hitam seperti bekas darah keluar, badan kurus seolah tak diberi makan dan kedua kakinya banyak sekali nampak di sundut dengan rokok, ujar Panji, A.B.

Masih kata Panji, dia akan mengawal perkara ini hingga tuntas atas kematian Satria Roma Wijaya di Yayasan Srikandi Kampung Spontan Gaya Baru Kabupaten Lampung Tengah, agar jelas dan gamblang biar tidak ada tanda tanya di masyarakat, tegasnya.

Kembali Panji menegaskan bahwa “untuk mengetahui penyebab kematian “Jaya” perlu di Autopsi jadi pihak keluarga jelas, pungkasnya Panji, A.B.

(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *