Dispora Banyuwangi Berkomitmen Selenggarakan Lomba Olahraga Tradisional dan Difabel Secara Rutin

Banyuwangi, – Dalam rangka melestarikan budaya olahraga tradisional dan memberikan dukungan kepada anak-anak disabilitas, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi berkomitmen untuk mengadakan lomba olahraga tradisional dan difabel secara rutin setiap tahun.

Kepala Dispora Kabupaten Banyuwangi, Abdul Aziz Hamidi, menjelaskan hal tersebut kepada media pada Kamis (16/11/2023) saat mengunjungi pelaksanaan lomba di GOR Tawangalun Banyuwangi. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam melestarikan olahraga tradisi di masyarakat, serta memberikan kesempatan bagi anak-anak disabilitas untuk mengembangkan potensi mereka. Lomba tersebut berhasil menarik minat banyak peserta, dengan jumlah partisipan mencapai 500 peserta.

Bacaan Lainnya

“Pada hari pertama lomba, kami menyelenggarakan serangkaian perlombaan olahraga tradisional untuk melestarikan budaya di masyarakat. Hari kedua  kita gelar Lomba difabel ini, juga merupakan salah satu sarana bagi kami dalam mengembangkan potensi anak-anak disabilitas. Kami berkomitmen menjadikan acara ini sebagai agenda rutin setiap tahunnya,” ujar Abdul Aziz.

Selain itu, Abdul Aziz juga berjanji akan berusaha membantu National Paralympic Committee (NPC) Banyuwangi dengan memberikan dana hibah. Ia menyebutkan bahwa NPC Banyuwangi, memiliki status sejajardengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan berhak mendapatkan bantuan dana secara tahunan.

“Dalam aturan pemberian hibah kepada organisasi, telah ditetapkan undang-undang bahwa bantuan kepada organisasi tidak bisa diberikan setiap tahun. NPC Banyuwangi secara sah dan resmi diakui, sama seperti KONI. Oleh karena itu, kami mengajukan permohonan agar NPC Banyuwangi dapat menerima bantuan dana setiap tahun untuk pengembangan kegiatan mereka,” jelasnya.

Ketua NPC Banyuwangi, M.Zaenuddin, juga menyampaikan bahwa lomba ini akan menjadi persiapan untuk seleksi daerah guna menghadapi ajang Paralimpik Provinsi Jawa Timur yang akan datang. Pihaknya menargetkan agar kontingen Banyuwangi dapat masuk dalam 5 besar juara.

“Sampai saat ini, pelaksanaan lomba olahraga disabilitas berjalan dengan lancar. Meskipun ada satu anak yang mengalami cedera ringan, tim medis telah segera menanganinya. Kami mohon dukungan dan doa agar lomba ini berjalan lancar dan dapat mencetak bibit-bibit atlet yang lebih berprestasi di ajang yang lebih besar,” harap Zaenuddin.

Dalam acara ini, NPC Banyuwangi menggelar berbagai lomba lari 100 meter, balap kursi roda, tenis meja, bulu tangkis, lompat jauh, dan catur.

Di sisi lain, Alfian selaku pendamping dari kontingen SLB Negeri Banyuwangi merasa senang dengan diselenggarakannya kegiatan ini. Kontingen tersebut berhasil meraih 3 juara dalam kategori lari.

“Kami dari SLB Negeri Banyuwangi turut serta membawa 25 anak. Kami sangat gembira dengan adanya lomba ini. Semoga lomba olahraga disabilitas terus dikembangkan, sehingga atlet-atlet Banyuwangi dapat meraih prestasi dan mengharumkan nama Banyuwangi. Kami berharap pemerintah terus memberikan dukungan,” ucap Alfian.

Dengan adanya komitmen dari Dispora Banyuwangi untuk menyelenggarakan lomba olahraga tradisional dan difabel secara rutin, diharapkan budaya asli dapat terus dilestarikan, dan anak-anak disabilitas dapat terus dikembangkan potensinya. Hingga mereka berprestasi dan dapat membawa nama Banyuwangi di kancah olahraga paralimpik yang lebih besar. (MJ34)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *