Kakanwil Kemenag Sulut Tekankan Kesehatan Dan Spiritualitas Dalam Bimbingan Manasik Haji Di Bitung

banner 468x60

Jejakperistiwa.Online, Bitung — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, H. Ulyas Taha, memberikan sambutan sekaligus menyampaikan materi pada kegiatan Manasik Haji tingkat Kota Bitung yang digelar di Aula Pendidikan Kantor Kementerian Agama Kota Bitung, Rabu (23/4/2025).

Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Kakan Kemenag Bolaang Mongondow, Shabri Makmur Bora, serta Plt. Kakan Kemenag Bolaang Mongondow Selatan, Achmad Ma’sum Maspeke, yang juga bertugas sebagai petugas haji pada Kloter 13.

Hadir pula Kakan Kemenag Kota Bitung, H. Yahya W. Pasiak, Kasubbag TU H. Noval Besse, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah H. Irfan Djabli, Kasi Bimas Islam Abdul Mafahir Dalinsahe, Kasi Pendis H. Kamran Besse, serta para Kepala KUA se-Kota Bitung.

Dalam laporannya, Kakan Kemenag Bitung menyampaikan bahwa kuota haji untuk Kota Bitung tahun 1446 H/2025 M berjumlah 115 orang, ditambah dengan 7 orang cadangan.

Dalam sambutannya, Kakanwil H. Ulyas Taha menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kesiapan fisik jemaah menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

“Ibadah haji bukan hanya ibadah spiritual, tetapi juga ibadah fisik. Jemaah sebaiknya tidak terlalu memforsir tenaga saat pelepasan, lebih baik fokus memperdalam pemahaman manasik,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pelaksanaan ibadah Arbain pasca-haji sebagai indikator kesalehan dan peningkatan kualitas spiritual.

“Banyak jemaah sangat semangat melaksanakan sholat Arbain, bahkan sebelum masuk waktu sudah berada di masjid. Kebiasaan ini semoga bisa terus dilanjutkan sepulang dari haji,” tambahnya.

Terkait kebijakan, Kakanwil mengingatkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan tanggung jawab bersama antara Kementerian Agama dan seluruh pemangku kepentingan.

“Pembinaan jemaah harus mencakup fikih haji, kebijakan pemerintah, hikmah haji, serta hak dan kewajiban jemaah,” jelasnya.

Menutup arahannya, Kakanwil mengingatkan jemaah untuk memanfaatkan momen wukuf di Arafah sebaik mungkin sebagai puncak dari pengalaman spiritual haji.

“Mustahil tidak ada air mata saat pertama kali melihat Ka’bah, dan saat di Arafah. Itulah titik tertinggi spiritualitas seorang Muslim,” ucapnya penuh haru.

Kegiatan manasik ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan mental, spiritual, dan fisik para calon jemaah dalam menunaikan rukun Islam kelima dengan khusyuk dan tertib.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *