Lampung Tengah — Luar biasa warga RT 19 dan RT 20 Kampung Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah kompak bergotong royong melaksanakan pembangunan teras Musholla dan membuat pagar. Jum’at, 13/06/2025 pagi.

Hal ini sontak dilakukan oleh warga setempat ketika ada bantuan sejumlah material yang tak diduga, sehingga pembangunan teras dan pagar Musholla Nurul Falah dilaksanakan.
“Betul berkat bantuan yang tak terduga dari hamba Allah, lalu pembuatan teras dan pagar musholla dilakukan lebih awal, karena sejatinya rencana ini akan di laksanakan pada bulan September 2025 sambil menunggu sumbangan dari warga dapat terkumpul”, ujarnya panitia yang enggan disebutkan namanya.
Lebih lanjut dikatakan oleh Panitia dan dari pengakuan warga setempat bahwa donaturĀ menginginkan bantuan darinya segera diwujudkan, walaupun hanya masih bentuk pondasi.
“Ya selama masih berada disini, dirinya ingin bantuan darinya direalisasikan, dan Alhamdulillah bukan hanya membantu materi tetapi dia juga membaur dengan masyarakat turut bergotong royong”, terangnya.
Dia mengucapkan terimakasih kepada beberapa donatur, sehingga pelaksanaan pembuatan pagar dan teras Musholla Nurul Falah bisa terlaksana lebih cepat.
“Alhamdulillah saya sangat senang, karena pekerjaan bisa lebih cepat dari rencana semula. Terimakasih kepada para donatur, semoga selalu sehat dan bantuannya menjadi amal jariyah yang tidak ada putusnya”, ucapnya.
Selain itu, panitia masih membuka pintu kebaikan kepada semua pihak yang ingin menitipkan harta bendanya guna meneruskan pembangunan sebagai amal jariyah guna untuk penyelesaian pembangunan ini.
“Kami masih perlu banyak biaya untuk pembelian material, dari pasir, semen, baru bata, besi, tanah timbun, keramik untuk teras beserta atapnya”, pungkasnya.
Bagi donatur yang ingin menitipkan harta bendanya sebagai tabungan akhirat bisa menghubungi di nomor HP 0812 7923 3668, dan selanjutnya akan diteruskan kepada panitia pembangunan Musholla Nurul Falah.
Terpisah, dari informasi yang diterima oleh media massa ini bahwa dengan dibangunnya pagar dan teras Musholla ada yang pro dan kontra, bahkan sempat ada kalimat yang dilontarkan oleh seorang pembesar dari warga setempat bernada meremehkan pengurus.
“Sebagai tokoh seharusnya tidak melontarkan kata-kata yang meremehkan warga, dan memandang rendah masyarakat, karena lontaran kalimat yang diucapkan sangat menyakitkan dan melukai hati masyarakat”, tandasnya.
Ketika disinggung dengan adanya pernyataan pro dan kontra yang terjadi, dirinya juga tidak mau menyebut siapa sebenarnya orang tersebut, dan dia abaikan orang tersebut serta tetap semangat mengajak masyarakat untuk berjibaku menyelesaikan pekerjaan ini.
“Biarlah a***ng menggonggong kafilah tetap berlalu”, tutupnya.
Diketahui, tenaga kerja murni bergotong royong, mulai dari tukang dan pelayan dilakukan secara ikhlas beribadah tanpa ada yang dibayar. Dan untuk lain-lain termasuk makanan ringan kue, kopi dan rokok bagi pekerja ada donatur yang siap membantu.