Jejakperistiwa.Online, Bitung — Setelah tiga hari dilakukan pencarian, nelayan asal Desa Basaan Satu, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Desa Tumbak, Jumat (29/08/2025) pagi.
Korban diketahui bernama Baim Kalipe (55), warga Jaga V Desa Basaan. Berdasarkan keterangan keluarga, korban berangkat melaut pada Selasa (26/08/2025) sekitar pukul 02.00 Wita. Biasanya, ia pulang antara pukul 16.00 hingga 17.00 Wita. Namun hingga malam harinya, korban tak kunjung kembali.
Informasi orang hilang itu diterima Pos Polairud Ratatotok pada Rabu (27/08/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Tim gabungan yang terdiri dari Polair Polres Mitra, Polsek Ratatotok, Basarnas, BPBD Mitra, serta dibantu keluarga korban dan nelayan setempat langsung melakukan pencarian.
Pencarian hari pertama dimulai dari perairan Ratatotok hingga Nuangan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Pada pukul 12.00 Wita, nelayan Kotabunan melaporkan ditemukannya perahu milik korban dalam keadaan terdampar di Pulau Kumeke, Desa Bulawan Induk, Kotabunan. Meski perahu berhasil ditemukan, korban tidak berada di lokasi.
Tim gabungan kemudian melanjutkan pencarian dengan penyisiran dan penyelaman di sekitar Pulau Kumeke dan perairan Kotabunan. Namun hingga Kamis (28/08/2025), hasil masih nihil. Upaya pencarian diperluas hingga ke Pulau Hogow, perairan Ratatotok, dan Basaan.
Akhirnya, pada Jumat (29/08/2025) sekitar pukul 05.20 Wita, nelayan Desa Tumbak menemukan sesosok mayat di perairan desa tersebut. Setelah dilakukan identifikasi oleh keluarga, dipastikan jenazah itu adalah Baim Kalipe.
Jenazah kemudian dievakuasi ke rumah duka di Desa Basaan Satu menggunakan ambulans Basarnas. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas kepergian almarhum. Pada malam harinya sekitar pukul 20.00 Wita, korban dimakamkan di pekuburan umum Desa Basaan Satu.
Dugaan sementara, korban terjatuh ke laut akibat kondisi cuaca buruk disertai angin kencang dan gelombang tinggi. Hal itu diperkuat keterangan istrinya yang menyebut almarhum sempat mengeluhkan pusing sebelum berangkat melaut. Hasil pemeriksaan tim juga tidak menemukan tanda – tanda kekerasan sehingga dinyatakan murni kecelakaan laut.
Keluarga korban menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim gabungan dan para nelayan yang telah membantu pencarian hingga korban berhasil ditemukan.