Opini: Dwi Hartoyo – Senin, 1 Desember 2025
Kehilangan adalah tamu yang tak pernah diundang, namun cukup sering mengetuk kehidupan kita. Ia datang dalam berbagai rupa kepergian orang tersayang untuk selamanya, sahabat yang direbut keadaan, hilangnya arah hidup, bahkan hilangnya diri sendiri tanpa kita sadari. Dan seperti langit yang tiba-tiba mendung, kita hanya bisa menatap tanpa mampu menolak.
Namun satu hal yang semestinya tidak ikut hilang adalah pelajaran di baliknya. Setiap kehilangan membawa pesan, meski kadang tertutup oleh perih yang belum sembuh.
Sahabat lama pergi, sahabat baru berdatangan. Begitu pula hari-hari yang terus silih berganti hari kemarin berlalu, hari baru datang membawa harapan yang mungkin belum kita mengerti. Kehidupan memang selalu bergerak, tak menunggu siapa pun tertinggal dalam sesaknya rindu atau dalam sunyinya kekosongan.
Yang paling penting bukanlah siapa yang datang atau pergi, bukan pula berapa banyak hari yang kita lewati, melainkan bagaimana kita memberi makna pada semuanya. Pada seorang sahabat yang hadir dengan kejujuran, atau pada sebuah hari yang terasa sederhana namun menyimpan hikmah mendalam.
Karena pada akhirnya, kehilangan hanya separuh cerita. Separuh lainnya adalah bagaimana kita menemukan kembali kekuatan untuk melangkah lebih dewasa, lebih bijak, dan lebih mengerti arti hidup.
