Arogan! Kepala Sekolah SDN 1 Muara Cijujung Diduga Rebut HP dan Hapus Rekaman Hasil Wawancara

Ilustrasi foto:Suaradjogja.com.

Lebak,Jejakperistiwa.online- Tidak sepatutnya sikap perilaku seorang guru atau pendidik tidak berlaku sopan dan tidak santun kepada siapapun tamunya dan dalam kondisi apapun, apalagi ini diduga ditujukan oleh Kepala Sekolah SDN 1 Muara Cijujung Timur. Hal ini menjadi sorotan publik.

Kejadian ini dialami wartawan/jurnalis dari media online bantenmore.com dan wartawan/jurnalis media online humaspolri.com, ketika kedua rekan jurnalis mengkonfirmasi kepada kepala sekolah SDN 1 Muara Cijujung Timur perihal pemberitaan pengangkatan kepala sekolah yang sudah beredar sebelumnya, namun sayang saat pertengahan pembicaraan sikap arogan kepala sekolah tersebut keluar sampai marah-marah untuk menghapus rekaman hasil wawancara dengan nada KETUS. Bahkan Handphone salah satu dari wartawan/jurnalis “Pardi”, diduga di paksa di ambil dan menghapus semua rekaman hasil wawancara. Yang sebelumnya sudah meminta ijin untuk merekam, entah kenapa atau tidak terdengar oleh oknum kepala sekolah tersebut, padahal kalaupun tidak berkenan untuk direkam saat wawancara berbicara baik-baik kan bisa. Ungkap Pardi

Bacaan Lainnya

Sebagaimana informasi yang beredar di media online terkait janggalnya pengangkatan Kepala Sekolah di SDN 1 Muara Ciujung Timur. Ketika hal tersebut diungkapkan kepada kepala sekolah lagi-lagi awak media, justru mendapat perlakukan yang tidak baik dari oknum kepala sekolah berinisial “Y” ditambah lagi, kalau mau konfirmasi harus ke Dinas Pendidikan dan ke Bupati karena yang mengangkat saya menjadi kepala sekolah adalah dinas dan ditandatangani oleh Bupati. Ucap Y

Sebelumnya, Dalam pemberitaan mediahumaspolri.com yang berjudul *FORWATU minta APH telisik soal isue nepotisme pada penetapan kepala sekolah*, pengangkatan kepala sekolah tersebut diduga banyak kejanggalan atau diduga ada nepotisme terhadap pengangkatan kepala sekolah di SDN 1 Muara Ciujung Timur kepada Dinas terkait diharapkan tindak tegas oknum kepala sekolah yang di nilai arogan ketika dikonfirmasi oleh media. Tidak sepantasnya seorang pendidik berperilaku tidak sopan.

Ditempat terpisah dihari yang sama, “Awak media berusaha konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, namun “BUNGKAM” Kepala Dinas tersebut tidak merespon.

Dalam hal ini kami meminta kepada Bupati ibu Iti Oktavia Jayabaya, agar melakukan pembinaan kepada oknum guru selaku kepala sekolah berinisial (S) agar dapat menghargai dan tidak bersifat arogan kepada siapapun tamunya, terlebih kepada wartawan / jurnalis selaku pengontrol sosial, karena profesi wartawan sudah jelas dilindungi UU pers No 40 Thn 1999. Sikap tersebut sama halnya menghalang-halangi tugas negara / wartawan sebagai pengontrol sosial serta melawan profesi kewartawanan.

Sampai berita ini di terbitkan, belum adanya jawaban atau klarifikasi dari pihak dinas terkait.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *