Nagan Raya|Jejakperistiwa.online – The Founding Fathers adalah julukan bagi para tokoh Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing dan berperan dalam perumusan bentuk atau format negara yang akan dikelola setelah kemerdekaan, papar Said Umar, S.Pd.
“Perbedaan pendapat dan pandangan merupakan sesuatu yang wajar. Bahkan sejak era para pendiri bangsa, perbedaan pun telah terjadi. Namun hal itu bukanlah alasan untuk saling bermusuhan sebagaimana semboyan Negara Kita Bhineka Tunggal Ika
“, jelas Said Umar saat coffee break di Warkop Gampong Karang Anyar, Kecamatan Darul makmur, Kabupaten Nagan Raya, Rabu (15/05/2024).
Adapun menurutnya, “Demokrasi itu , adu ide dan adu gagasan jadi dalam hal ini ada yang perlu kita sosialisasikan yaitu founding father kita apalagi dalam waktu dekat ini kita akan mengikuti pesta Demokrasi,” sebut Said Umar.
“Isu terjadinya perpecahan masyarakat masih patut dipertanyakan (Froksi). Bahkan dianggap belum tentu terjadi. Ancaman kerukunan ini bisa saja ada atau bisa juga hanya hantu ketakutan semata.senda Said Umar Sambil menikmati kopinya.
“Bagaimana mereka punya perbedaan tapi hubungan sosial mereka tetap baik. Contoh Soekarno dan bung Hatta meski beda pendapat, namun kerinduan keduanya nampak ketika di akhir hayat Soekarno,” terangnya.
Dikatakannya, Gerakan literasi digital harus dimasifkan oleh kelompok manapun.”Aspek yang harus menjadi perhatian bersama yakni maraknya kelompok penyebar berita bohong alias hoax. Sebab akibat ulah mereka dapat memicu terjadinya perpecahan masyarakat”. Ucapnya.
gerakan literasi digetal harus terus disosialisasikan. Sehingga publik akan semakin pandai menerima dan menyaring informasi yang masuk. Sehingga tidak bisa termakan oleh hoax, tutupnya dalam perbicangan tersebut.
Pewarta : (H@r)