Kabupaten Tanggamus — Langit sore di Pantai Cukuh Pandan, Pekon Padang Ratu, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, kala itu begitu tenang. Namun ketenangan itu pecah pada Selasa, 15 Juli 2025, sekitar pukul 15.10 WIB, saat warga menemukan sesosok jasad tanpa identitas terdampar di tepi pantai.
Polisi bergerak cepat. Jasad dibawa ke RSUD Batin Mangunang, lalu dilanjutkan ke RS Bhayangkara untuk otopsi. Namun, tanpa identitas, ia hanya tercatat sebagai “MR X” — misterius, tanpa nama, tanpa cerita.
Dua hari kemudian, telepon dari Jakarta Utara membunyikan harapan. Sebuah keluarga dari Cilincing menghubungi Polres Tanggamus. Mereka mengenali ciri-ciri jasad itu dari foto yang tersebar. Hati mereka berdegup—ciri itu begitu mirip dengan Akbar Tanjung alias Aco (24), anggota keluarga yang hilang sejak 2 Juli 2025 di perairan Kepulauan Seribu.
Polisi mengumpulkan setiap potongan puzzle. Identitas, foto, dan video korban sebelum hilang dikirimkan. Sampel DNA diambil dari ibu, kakak, dan adik korban. Hasilnya keluar pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Pusdokkes Polri memastikan: MR X adalah Akbar Tanjung, anak kandung Ernawati.
Air mata pun pecah. Penantian panjang berakhir dengan kepastian yang pahit. Keluarga datang ke Tanggamus, membongkar makam di pemakaman RSUD Batin Mangunang. Dengan penuh hormat, jenazah dibawa pulang ke Cilincing untuk dimakamkan di tanah kelahirannya. Selasa, 12 Agustus 2025.
Di tepi Pantai Cukuh Pandan, riak ombak tetap datang dan pergi. Tapi bagi keluarga Akbar, ombak itu kini membawa cerita terakhir tentang seorang anak yang pulang, meski hanya dalam keheningan.