SAMPANG,/jejakperistiwa.online- Audiensi yang dilakukan oleh DPD Assosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sampang Madura Jawa Timur ke DPRD setempat berasa Aksi Unjuk Rasa
Pasalnya walaupun Surat Pemberitahuan yang disampaikan berupa Audiensi namun suasananya bak Aksi Demonstrasi hingga mendapat pengawalan Petugas Keamanan
Sedikitnya 75-an Pedagang di Pasar Srimangunan khususnya yang di Blok C1 berkumpul di depan kantor DPRD jumat 18/8 dengan membeberkan pamflet bertulisan “Jangan Bunuh Pasar Tradisional”,” Kami Tidak Butuh Relokasi tapi Butuh Sosialisasi”,”Kami tidak menolak Sampang Maju Tapi Kami Menolak Relokasi yang Tidak Tepat
Bahkan para Pedagang itu sempat duduk di trotoar dan separuh badan jalan dengan melantunkan Sholawat,sementara Petugas Keamanan hanya berjaga jaga walaupun Aksi Pedagang tersebut tidak berijin
Sedangkan Pengurus APPSI yang dikomandani Hosen dan Budiono selaku Ketua dan Sekretaris DPD APPSI Sampang sedang berada di Ruang Komisi DPRD bersama Ketua DPRD,Anggota Komisi I dan II serta Kepala Diskopindag beserta jajaran, Bakesbangpol dan Perwakilan Pedagang di Blok C1, C2, A2 dan B2
Pasca Pembahasan salah satu Pengurus DPD APPSI Sampang menyampaikan hasil pembahasan kepada Pedagang yang sudah menunggu di luar
Melalui Budiono Sekretaris DPD APPSI Sampang menyatakan tidak ada unjuk rasa,bahkan Surat Audiensi sudah ditembuskan kepada Polres
“Mungkin ke salah pahaman Pedagang bahwa kegiatan Audiensi dikira unjuk rasa, intinya bentuk Solidaritas dan mengantar kami,”ungkap Budiono
Terkait hasil Audiensi disepakati bersama bahwa rencana Pengambilan nomor tempat sesuai yang direncanakan pada 25/8-26/8 dan rencana pengosongan Blok C1 pada 28/8 agar dibatalkan dan akan dilakukan pengkajian kembali dengan melibatkan Stakholder
Agus Khusnul Yaqin Anggota Komisi II membantah yang semula mendukung Pemerintah kini justru mendukung APPSI menolak relokasi
Menurutnya, pernyataan sebelumnya tidak berubah tentang penertiban dan penataan itu tidak hanya terhadap Pedagang di Blok C1, tetapi dititik titik yang memang menjadi kendala
“Saya juga menyayangkan pembahasan tadi itu terlalu teknis, bahkan saya juga mendesak keputusan APPSI untuk memboikot retribusi dan akhirnya dicabut, “tutur Agus Khusnul Yaqin
Dijelaskan hal hal yang menyangkut non teknis harus melibatkan semua unsur untuk merumuskan rencana Relokasi, pasalnya tujuannya cukup baik tapi karena pengetrapan dan pendekatannya kurang pas maka akan ada ada persoalan
Sehingga keterlibatan semua unsur itu penting supaya dapat diterima semua pihak, jadi pihaknya tidak berubah bentuk dukungan terhadap upaya Penertiban dan Penataan dan soal Relokasi kajiannya perlu dimatangkan dulu karena tidak ada jaminan juga atas upaya pemindahan yang dilakukan justru akan lebih baik
Sementara Hj Chairijah Kepala Diskopindag membantah dengan pernyataan Pengurus APPSI yang menyampaikan kepada para Pedagang atas hasil Audiensi terkait klaim Relokasi ditunda yang seolah oleh disepakati pihak Diskopindag
“Tidak betul itu, saya dengan tegas tidak memberikan jawaban terkait penundaan maupun pembatalan Relokasi,” tegas Hj Chairijah
Ia meminta agar hasil dari pembahasan itu disampaikan utuh supaya tidak terjadi pemahaman yang sepihak.
(Yucen)