Banyuwangi, Selasa (7/11/2023) – Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur disebut-sebut berhasil mendapatkan Dana Insentif Fiskal dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Insentif ini diberikan berdasarkan kriteria seperti perbaikan atau pencapaian kinerja di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, dan pelayanan dasar yang mendukung kebijakan strategis nasional.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengklaim bahwa keberhasilan mendapatkan insentif ini karena mampu mengendalikan angka inflasi sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Ditahun 2023 ini, Banyuwangi menerima insentif sebesar Rp.9,15 miliar. Ini merupakan kali kedua Banyuwangi menerima insentif ini di tahun tersebut. Insentif ini diberikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Jakarta, pada Senin (6/11/2023). Sebelumnya, di tahun yang sama, Pemkab Banyuwangi juga telah menerima insentif senilai Rp.12,29 miliar yang telah digunakan untuk mendukung berbagai program bermanfaat bagi warga.
Adanya penurunan nilai insentif sebesar Rp.3,14 Miliar, ini menjadi pertanyaan masyarakat. Apakah karena terjadi penurunan kinerja dari pemerintah? atau karena memang terbatasnya dana APBN. Meskipun demikian, nilai insentif ini kami yakini dan memandang logis, karena tentu telah dihitung dan proposianal untuk mendukung program-program yang dijalankan Pemerintah Banyuwamgi.
Tidak hanya itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi untuk tahun 2024 juga mengalami penurunan sebesar Rp.680,59 miliar. Jumlah anggaran APBD tahun 2024 adalah sebesar Rp.2,49 triliun, sedangkan tahun sebelumnya adalah sebesar Rp.3,17 triliun.
Dari hasil analisis tersebut, dapat ditarik kesimpulan awal jika kinerja Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani, mengalami penurunan. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya peningkatan pengawasan dari pihak legislatif, serta komitmen bersama untuk terus memperbaiki dan melaksanakan tata kelola pemerintahan dengan sebaik-baiknya.
Yang tak bisa diabaikan juga adalah peranan para intelektual, aktifis, dan media untuk melakukan kritikan secara konsisten, sebagai salah satu aspek penting dalam mengevaluasi kinerja pemerintah.
Semoga Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani, di satu kali kesempatan APBD lagi, sekaligus penutup masa jabatannya dapat diakhiri secara manis dan lebih berhasil hingga Banyuwangi menjadi lebih maju.
Oleh :
Agung Surya Wirawan SH.
Forum Rogojampi Bersatu (FRB) – Banyuwangi