TAPANULI TENGAH — Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dalam dua hari terakhir memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah kecamatan. Berdasarkan laporan terbaru dari seluruh rekan SRC di lapangan, tercatat puluhan titik terdampak dengan kondisi paling parah berada di wilayah pesisir dan perbukitan.

BANJIR MELUAS DI BERBAGAI KECAMATAN
Kecamatan Badiri menjadi salah satu wilayah terparah dengan banjir merendam Dusun 1, 3, dan 4 Aek Horsik, Dusun 3 Muara Pinang Desa Sijago-jago, serta Dusun 1 dan 2 Desa Gunung Kelambu. Genangan juga meluas ke Kelurahan Hutabalang dan Kelurahan Lopian hingga mencapai Lingkungan 1, 3, 5, 6, dan 9.
Di Kecamatan Pinangsori, air memenuhi permukiman warga di Desa Parjalihotan Baru, sementara Kecamatan Lumut melaporkan banjir di Lingkungan 2, Desa Lumut Maju (Dusun 1, 2, dan 3), serta Desa Lumut Nauli.
Kecamatan Sarudik menjadi wilayah dengan laporan terbanyak, meliputi Kelurahan Pasir Bidang, Pondok Batu, Sibuluan Nalambok, Sarudik, hingga Lingkungan 2 Eka Satria. Hampir seluruh lingkungan di kelurahan tersebut terendam air akibat luapan sungai dan buruknya drainase.
Banjir juga melanda Kecamatan Tukka (Jalan Humala Tambunan, Lingkungan 4 Hutanabolon, dan Lorong 1 Kampung Martua), Kecamatan Pandan (Kelurahan Sibuluan Indah, Jalan A.R. Surbakti, Perumahan Pandan Asri, kawasan Perdagangan, dan BTN Sekolah Aksara), Kecamatan Tapian Nauli (Kelurahan Tapian Nauli 2, Pasar Onan, Barung-barung), serta Kecamatan Kolang yang turut melaporkan genangan di Kelurahan Kolang.
LONGSOR TERJADI DI TITIK RAWAN PERBUKITAN
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa kecamatan. Di Kecamatan Badiri, longsor menghantam Dusun 2 P. Honas, sementara Kecamatan Sibabangun melaporkan kejadian serupa di Lingkungan 9.
Kecamatan Lumut mencatat dua lokasi longsor, yakni di Lingkungan 6 Kelurahan Lumut, yang menyebabkan satu rumah hancur, serta di Lingkungan 5 Simarlelan. Material longsor juga menutup akses jalan di Desa Sipan, Kecamatan Sarudik.
Di Kecamatan Tapian Nauli, longsor terjadi di Jalan Poriaha Julu dan Jalan Lintas Rampah, membuat arus lalu lintas terganggu dan memerlukan penanganan cepat dari pihak terkait.
WARGA DIMINTA SIAGA, PETUGAS TERUS MEMANTAU
Hingga kini, laporan masuk dari lapangan terus diperbarui. Petugas gabungan bersama SRC telah dikerahkan untuk memantau kondisi, membantu evakuasi, serta memastikan keselamatan warga di daerah rawan. Pemerintah daerah diimbau segera menetapkan status siaga bencana mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan pergerakan tanah, terutama bagi warga yang tinggal di lereng bukit dan bantaran sungai.
Laporan ini merupakan data terbaru hasil koordinasi seluruh rekan SRC di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah.











