Foto istimewa: gambaran masyarakat pertanyakan dana CSR
Lampung Tengah — Diduga merasa gerah dengan pemberitaan tentang CSR (Corporate Social Responsibility) dari Pabrik Tepung Tapioka PT. Gunung Sugih, Kepala Kampung Sidokerto diduga pesan berita seremonial dengan judul:
CSR PERUSAHAAN PABRIK TAPIOKA PT GUNUNG SUGIH DI DESA SIDOKERTO DAPAT DIRASAKAN OLEH WARGA.
Pemberitaan di media massa di Kampung Sidokerto selama ini sudah melalui proses panjang, dan tentang CSR adalah pengembangan hasil keluhan masyarakat, dan tidak ngawur asal jadi berita. Awak media turun langsung kelapangan melakukan investigasi.
Sebagai pembuktian ini berita-berita yang telah diterbitkan untuk Kampung Sidokerto diantaranya;
_*Penerima BLT DD Warga Kampung Sidokerto Meradang, Perangkat Kampung Pinta Seratus Ribu Rupiah Untuk Iuran Pembelian Tanah Rencana Untuk Kantor Balai Kampung*_
https://jelajahperkara.com/penerima-blt-dd-warga-kampung-sidokerto-meradang-perangkat-kampung-pinta-seratus-ribu-rupiah-untuk-iuran-pembelian-tanah-rencana-untuk-kantor-balai-kampung/
_*Beragam Tanggapan Warga Kampung Sidokerto Terkait Pembelian Tanah Untuk Balai Kampung*_
https://jelajahperkara.com/beragam-tanggapan-warga-kampung-sidokerto-terkait-pembelian-tanah-untuk-balai-kampung/
_*Pro Kontra Warga Terhadap Pembelian Tanah Untuk Balai Kampung Sidokerto*_
*Berdalih Belum Siap Tunjukkan Anggaran Penggunaan Dana CSR, Kepala Kampung Sidokerto Minta Berikan Waktu*
Nah, dari sinilah CSR Kampung Sidokerto diduga hanya jadi Bancakan Kepala Kampung nya. Karena menurut sumber terpercaya dana CSR ada rincian penggunaan sebagai pertanggungjawaban. Dikatakan oleh nara sumber bahwa CSR dari pabrik singkong Sidokerto sejumlah Rp 4 juta rupiah dibagikan menjadi 4 pos; yang pertama satu juta khusus Kepala Kampung, satu juta untuk perangkat Kampung, satu juta untuk kegiatan PKK dan yang terakhir satu juta untuk kegiatan Karang Taruna. Sabtu, 28/06/2025.
“Sejuta untuk Lurah, sejuta untuk pamong Kampung, sejuta untuk ibu-ibu PKK dan sejuta lagi untuk Karang Taruna”, bebernya nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Kembali ke pokok bahasan berita terbaru tentang CSR, Kepala Kampung Sidokerto hingga kini tidak memberikan penjelasan rincian penggunaan dana tersebut, sehingga berita terbaru yang muncul hanyalah berita pesanan dari Kepala Kampung Sidokerto. Dikatakan CSR dirasakan oleh masyarakat, yang menjadi pertanyaan masyarakat yang mana???.
“Tentang lampu jalan di bulak sawitan”
Dari informasi yang didapat bahwa mantan Gubernur Lampung Arinal Junaidi membantu dana untuk pemasangan lampu tersebut, walaupun Kepala Kampung Sidokerto mengatakan kepada media ini jika itu dana CSR dari pabrik singkong.
Sampai disini jelas penggunaan Dana Desa (DD) yang berasal dari APBN dan APBD Lampung Tengah bercampur baur dengan dana CSR, sehingga rancu dalam pembuatan laporan. Masyarakat masih mempertanyakan penggunaan Dana CSR yang betul tidak dirasakan selama enam tahun ini.
Diketahui bahwa Kepala Kampung Sidokerto Durahman memiliki kedekatan dengan mantan Gubernur Lampung Bapak Arinal Junaidi karena dirinya mempunyai kebun tanaman buah-buahan kurang lebih seluas 2,5 ha ( +- 25.000 M²).
Disisi lain, team jejaring media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Kakam Sidokerto dan Perusahaan terkait jumlah kucuran dan pemanfaatan dana CSR bagi masyarakat sekitar.