Lampung Tengah — Gajah mati meninggalkan gadingnya, Harimau mati meninggalkan belangnya. Pepatah ini seharusnya sudah melekat pada diri manusia, apalagi bagi seorang pemuka atau pimpinan.
Setelah terjadinya mutasi Lurah Trimurjo Anwar Sadat kepada Basromi Ali menjadi pekerjaan rumah bagi lurah yang baru, dan dapat dipastikan tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat Kelurahan Trimurjo selama ini.
Telah menjadi viral dan diberitakan sebelumnya mengenai tuntutan masyarakat Kelurahan Trimurjo tentang perijinan dan pemasangan tiang kabel utility yang ditolak warga. Pasalnya selain tidak ada sosialisasi dan pemasangan tiang kabel utility tidak ada ijin kepada yang punya tanah, sementara para pekerja ketika ditanya soal pemasangan tiang dia hanya menjawab hanya bekerja.
Anwar Sadat selaku Lurah Trimurjo adalah orang yang paling bertanggung jawab tentang ini, walaupun dirinya kini sudah di mutasi ke Kelurahan Simbarwaringin sejak Senin 22/7/24 yang lalu.
Protes keras warga tentang pemasangan tiang kabel utility yang dipasang ditanah warga untuk dicabut atau dipindahkan ditempat lain belum juga ditanggapi oleh lurah Trimurjo Anwar Sadat dan bahkan dirinya akan di demo oleh para ketua RT se kelurahan Trimurjo, namun diduga ada pengondisian sehingga demonstrasi gagal.
“Ya benar tidak jadi demo, karena lurah Trimurjo sudah menemui ketua RW, dan untuk ketua RT perwakilan saja menghadap Lurah (Anwar Sadat), kata salah satu Ketua RT yang enggan disebutkan namanya. Senin (22/7/2024).
Dengan kejadian tersebut tanggapan keras di lontarkan oleh Kepala Perwakilan Provinsi Lampung “KHW 86 Guard Panji, A.B” kepada media ini dia menyebut kabar tanpa diduga Anwar Sadat telah dimutasi dengan meninggalkan tanggung jawab yang belum terselesaikan di masyarakat.
“Bagaimana pun ini tanggung jawab Anwar Sadat dan ini harus dikejar”, kata Panji dengan rasa gemas. Rabu, 24/07/2024 kemarin sore.
“Walaupun sudah dimutasi tanggung jawab mu harus diselesaikan dulu”, tegas Panji.
Ditempat yang berbeda awak media menemui salah satu tokoh masyarakat dan meminta tanggapan mengenai kinerja Anwar Sadat sebagai Lurah Trimurjo, dirinya menyebut ada tidaknya Lurah Trimurjo Anwar Sadat bagiku walaupun ada ya tidak ada.
“Jadi Lurah Trimurjo Anwar Sadat bagiku tidak berpengaruh, apalagi mendengar dia menjadi Lurah Trimurjo hanya berebut garapan eks tanah bengkok”, ujarnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa pada lurah sebelumnya (Tri Budi Wasono), dia membeli garapan sawah dan ketika mau menggarap, Anwar Sadat sudah langsung mau diminta dan setidaknya di paruh hasil sawahnya, walaupun akhirnya tidak dilakukan itu, namun Lurah Anwar Sadat dari awal sudah menoreh tidak baik terhadap warga, khususnya para petani yang tidak punya sawah karena berkeinginan menggarap sawah agar punya penghasilan.
“Jujur saya kecewa atas tindakan Lurah Trimurjo Anwar Sadat yang seolah olah hanya memikirkan garapan eks tanah bengkok dan bukan mengabdi”, tutupnya.
Ini masih menjadi persoalan besar bagi masyarakat Kelurahan Trimurjo tentang mantan Lurah Trimurjo Anwar Sadat dengan “ini makna pribahasa yang telah ditulis diatas dengan arti bahwa setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia“. (Team Liputan)