Pesawaran — Warga Dsn 1 Kalangan 1 Desa Rejo Agung Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Lampung digemparkan dengan tewasnya Alamsyah (7) warga setempat setelah bermain mandi bersama 4 rekannya dikabarkan tewas tenggelam gegara terpeleset usai mandi di kubangan eks galian tanah timbun tol. Sabtu, 01/06/2024 sekira pukul 16.00 WIB.
Menurut kakek korban Otong (66) cucunya (Alam) nama panggilan nya bersama rekan-rekannya bermain ke kolam bekas
galian tanah tol kurang lebih 150 meter dari rumahnya, saat kejadian dia bersama 4 kawannya ke tempat tersebut, dan menurut informasi dari Rendi kawan almarhum melihat ada selendang warna kuning di kolam bekas galian tanah tol, jadi mereka berebut untuk mengambilnya, namun ketika mereka mandi untuk mengambil selendang tersebut tidak ada.
“Kata Rendi, jelasnya Otong, setelah mereka berlima masuk di kolam kubangan selendang warna kuning yang dimaksud tidak ada, namun Otong kurang mempercayai yang disampaikan oleh Rendi akan adanya selendang tersebut karena saya tidak melihat sendiri “, ungkapnya Otong.
Otong mengatakan bahwa pada saat kejadian dirinya tidak dirumah, dan setelah mendengar kabar cucunya tenggelam bersama masyarakat setempat mencari keberadaan korban di lokasi tenggelamnya.
“Kiwil yang pertama kali menemukan korban, namun ketika kakinya menyentuh korban dia gemetar, dan akhirnya di bantu dengan Deden korban dapat diangkat ke darat”, jelasnya Otong.
Menurut nya ketika di angkat ke darat Alamsyah badannya masih hangat dengan gigi mengigit penuh pasir dan lumpur, dan akhirnya dibawa ke tempat Pak Mantri setempat, namun menyuruh nya untuk dibawa ke rumah sakit.
“Sudah kita upayakan muntahkan dengan cara membalikkan tubuhnya kepala dibawah namun tidak ada air yang keluar, akhirnya kami bawa ke rumah sakit Mardi Waluyo Metro namun oleh medis dinyatakan Alamsyah sudah dalam keadaan meninggal dunia dan almarhum telah dikebumikan tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB”, ungkapnya Otong. Minggu, 02/06/2024 sekitar pukul 17.35 WIB.
Lebih lanjut dirinya menambahkan bahwa kejadian tersebut sudah menjadi suratan takdir Yang Kuasa, jadi keluarga besar ikhlas menerima musibah ini.
“Saya ikhlas atas meninggalnya cucuku Alam, dengan kejadian ini semoga warga setempat agar berhati-hati karena kedalaman galian tanah tol itu mencapai 7 meter, dan jangan sampai ada musibah lagi dikemudian hari”, tutupnya Otong.
Dari hasil penelusuran awak media, bahwa eks galian tanah tol itu sejak tahun 2015 dan tanah tersebut pemiliknya ada empat orang dan seolah-olah tidak bertuan sehingga keberadaannya tidak dapat dimanfaatkan karena saking dalam nya galian tersebut jika dibuat kolam air nya melimpah jadi satu karena tanggul antar pemilik rendah sehingga dikala musim penghujan bak lautan sehingga nya galian tersebut seperti rawa-rawa yang tidak produktif.
(Red