Subulussalam, Aceh|Jejakperistiwa.online – Pada tahapan agenda memeriahkan hari jadi Subulussalam yang dibuka secara resmi Walikota Subulussalam ke-61 kemarin di Lapangan Beringin, Habibuddin ketua Majelis Adat Aceh (MAA) kota Subulussalam kembali tampil di publik, Minggu (10/9/2023)
Ada tiga kegiatan perlombaan yang diperlombakan bersamaan dihari pembukaan tahapan aganda hari jadi Subulussalam kemarin, diantaranya, Perlombaan Melantunkan Asmau Husna, Menyolatkan Jenazah, dan perlombaan Merangkai Belo (bahasa daerah) atau Sirih.
Berbagai fariasi Belo yang dirangkai yang di ikuti oleh seluruh SKPK, dan Kecamatan termasuk RSUD Subulussalam dan di item perlombaan ini Habibuddin tampil sebagai dewan hakim atau juri bersama 2 orang lainnya.
Mengutip dari penjelasan Habibuddin, kegiatan merangkai belo atau sirih ini baik susunannya maupun bentuk yang dibuat oleh tangan-tangan kreatif dari semua peserta tidak ada hubungannya dengan adat, kreasi yang dibuat harus memiliki makna, bukan asal dususun dan dibentuk, katanya
Kami tim juri kata Habibuddin menilai berdasarkan banyaknya belo atau sirih yang disusun, bentuknya, dan makna yang terkandung didalamnya. Terlihat semua hasil karya tangan luar biasa hebat, dan semua hasil karya mereka ini nantinya di item-item perlombaan serupa ini, kalau untuk item Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 11/2023 nanti perlombaan menyusun belo atau sirih tampaknya tidak ada, pun demikian bila nanti ada perubahan kesepakatan dan ada pelombaan susun belo/belo, karya-karya SKPK hari ini akan kita tampilkan, pungkasnya
Tampil sebagai pemenang juara 2 di perlombaan susun belo/sirih tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam.
Pewarta : Sabirin Siahaan