Jejakperistiwa.Online, Bitung — Dunia jurnalisme lokal di Kota Bitung tengah diguncang polemik setelah munculnya pemberitaan kontroversial di salah satu media online dengan judul mencolok : “Skandal Kapolsek Maesa! Ferry Padama Diduga Jadi Backingan Bongkar Muat Pasir Ilegal, Suap Wartawan Demi Bungkam Berita.”
Pemberitaan tersebut sontak menuai reaksi keras dari sejumlah awak media lainnya yang merasa geram dan tidak terima dengan narasi yang menyudutkan serta terkesan seolah-olah hanya satu pihak yang bersih dan bebas dari praktik kotor.
Seorang jurnalis senior dari media online lokal yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pemberitaan tersebut sarat kepentingan dan tidak mencerminkan etika jurnalistik yang objektif.
“Jangan sok suci! Anda juga pernah main di dunia ilegal. Jangan menganggap diri bersih lalu menuding orang lain seenaknya. Banyak dari kita tahu riwayat anda,” tegas awak media tersebut dengan nada geram.
Ia menambahkan bahwa tuduhan terhadap Kapolsek Maesa dan dugaan suap terhadap wartawan seharusnya disertai bukti konkret, bukan sekadar narasi bombastis yang memprovokasi opini publik.
“Kalau memang ada bukti suap atau keterlibatan aparat dalam praktik ilegal, silakan dibuka ke publik dan dibawa ke ranah hukum. Jangan main framing murahan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” lanjutnya.
Kisruh ini dinilai mencoreng integritas profesi wartawan di Kota Bitung, terlebih ketika sesama jurnalis saling menyerang tanpa dasar yang jelas. Sejumlah pihak kini mendesak agar Dewan Pers atau organisasi wartawan di daerah turun tangan memediasi konflik yang kian memanas.
Hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak yang diberitakan dalam artikel kontroversial tersebut belum memberikan tanggapan resmi. Namun, publik dan komunitas pers di Kota Bitung menanti klarifikasi serta penegakan etika jurnalistik demi menjaga marwah profesi.