Heboh, Warga Di Desa Sangiang Kecamatan Maja, Gelar Aksi Mandi Lumpur dan Blokade Jalan, :Kami Akan Lanjut Ke-Kantor Bupati

Jejakperistiwa.online

LEBAK– Bentuk kekecewaan, Warga Kampung Sempureun,Desa Sangiang,Kecamatan Maja,Kabupaten Lebak,Menggelar aksi mandi lumpur, menaman pohon serta memblokade jalan,Rabu (22/06/22).

 

Dalam aksinya, warga melumuri seluruh badan dengan lumpur serta melakukan aksi teatrikal yang menyindir tentang akses jalan yang rusak,Warga juga menggelar orasi yang intinya meminta pemerintah segera membangun jalan karena sudah rusak.

 

Makci Tanjung sebagai Tokoh Masyarakat Kampung Sempureun Menyampaikan dirinya tidak pernah merasakan akses jalan yang bagus seperti tetangga Desa-desa yang lain,sungguh miris.

 

“Dengan jarak kurang lebih 600 Meter, Sebenernya tidak seberapa untuk para pejabat memperbaiki atau memperhatikan akses jalan kampung kami, Kepala Desa, Dewan atau Bupati sekalipun datang kesini hanya ada saat butuh suaranya saja,tapi tidak memperhatikan akses perekonomian kami di Sini, Untuk aksi ini apabila masih belum diperhatikan,Kita akan menggelar aksi Besar-besaran, Bila perlu kita akan datangi kantor Bupati Lebak,”Ucap Makci.

Foto: Aksi Warga di Tempat Jalan Yang Rusak

Sebagai Ketua Pemuda H.Ujeb Menambahkan dirinya merasa sangat menyangkan dengan keadaan jalan yang sudah tidak kayak, padahal kampung ini akses jalan yang mempermudah perekonomian masyarakat,

 

“Sangat miris sekali keadaan jalan yang sudah tidak layak ini, padahal akses jalan kampung ini dekat dengan perkotaan, seperti Citra Maja Raya,Tangerang bahkan Jakarta, tapi pemerintah setempat maupun pusat tidak konten atau tidak mendengar Aspirasi – aspirasi Masyarakat,  Bagi Dewan atau siapapun pemerintahan jangan cuma duduk setelah terpilih tapi perhatikan Rakyatnya.”Ucapnya.

Yanto Warga Kampung Sempureun mengecam akan menggelar aksi Besar-besaran, “Selanjutnya Kami akan menggelar Aksi ke-Kantor Desa, Kecamatan, serta ke-Kantor pusat pemerintahan yang ada di Lebak,”Ujarnya Yanto.

Foto:Warga Menanam Pohon Pisang Atas Bentuk Kekecewaannya.

Dalam aksi tersebut Jubaedi sebagai Kepala Desa Sangiang datang menemui warga dan menyampaikan bahwa selama Pademi Covid 19 selama 3 tahun ini anggaran  tidak cukup untuk membangun infrastruktur,

 

” Selama musibah Covid19 selama 3 tahun ini anggaran untuk membangun jalan belum mencukupi, Karena untuk pembangunan jalan ini membutuhkan anggaran di atas 500 juta, kita juga sudah merundingkan dan menyepakati bahwa anggaran tahun 2023 yang akan datang akan fokus untuk akses jalan Kampung Sempureun ini,” Terangnya.

 

(Cky)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *