Metro, Lampung – Ikatan Pemuda Lampung Indonesia (IPLI) menegaskan akan mendatangi Polda dan Kejati Lampung dalam waktu dekat. Langkah ini dilakukan untuk mempertanyakan kelanjutan sejumlah laporan kasus dugaan korupsi, termasuk dugaan perampokan dana rutin Pemkot Metro yang diduga melibatkan oknum-oknum pejabat di lingkungan Pemkot Metro.
Ketua Umum IPLI, Hermansyah, TR.SH, menegaskan pihaknya sudah melaporkan belasan kasus ke Polda maupun Kejati Lampung. Namun hingga kini, pihaknya menilai penanganan laporan tersebut terkesan jalan di tempat.
“Belasan laporan yang sudah kami serahkan langsung ke Polda dan Kejati Lampung merupakan bukti permulaan. Seharusnya ini cukup untuk mendorong penyidik segera mengambil langkah hukum. Tapi anehnya, tidak ada satupun yang naik ke tahap penyidikan,” ujar Hermansyah di Markas IPLI, kawasan 22 Metro Pusat.
Selain itu, IPLI juga telah memasukkan sembilan laporan dugaan korupsi ke Kejaksaan Negeri Metro. Jika laporan itu tidak ditindaklanjuti, pihaknya siap membawa seluruh kasus tersebut ke Polda Lampung maupun Kejati Lampung.
“Kalau memang Kejari Metro tidak sanggup, laporan ini akan kami teruskan. Dan bila tetap tidak ada kejelasan, maka kami akan bawa ke Presiden, Komisi III DPR RI, KPK, Kejagung, bahkan Mabes Polri,” tegasnya.
IPLI menilai, dugaan perampokan uang negara yang dilaporkan merupakan kasus serius yang seharusnya mendapat perhatian khusus dari aparat penegak hukum di daerah.
“Kalau laporan kami terus mandek, ini justru menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Kenapa dugaan korupsi yang jelas-jelas sudah kami bawa, tidak ada progres sama sekali?,” pungkas Hermansyah.
