BANTEN,JPO– Salah satu kandidat Calon Gubernur Banten (Cagub Banten) Ratu Ageng Rekawati (RAR) mulai menyusun kekutan menghadapi Pilgub Banten 2024 yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.
Diantaranya melakukan konsolidasi dengan para relawan dan penguatan struktur hingga ke tingkat desa. Roadshow ke berbagai daerah juga dilakukan, bertatap muka dengan masyarakat dan bersilaturahmi dengan para tokoh.
Informasi yang diperoleh, Ratu Ageng Rekawati tengah konsolidasi merapatkan barisan relawan dan penguatan struktur organisasi hingga ke tingkat desa atau kelurahan.
Hal ini dibenarkan oleh Panglima Komando (Pangko) PJBN, Raden Arya Banda Yudha, bahwa jaringan relawan RAR telah dibentuk di 1.552 desa dan kelurahan se Propinsi Banten.
“Saat ini kami fokus penguatan struktur relawan di 1.552 desa/kelurahan se-Banten. Semua telah di SK-kan, tinggal bergerak masif sesuai dengan arahan Ketua Harian PJBN, Ratu Ageng Rekawati yang juga Calon Gubernur Banten,” tegas Yudha.
Selain penguatan struktur, rodshow ke berbagai wilayah di Banten juga terus dilakukan. Setiap hari RAR berkunjung ke tengah masyarakat, menyerap aspirasi hingga bersilaturahmi dengan para tokoh agama, budaya, hingga kaum milenial.
Rodshow yang telah lama dilakukan ini, membuat ketokohan Ratu Ageng Rekawati makin mentereng di kalangan masyarakat Banten. Terbukti dengan banyaknya deklarasi dukungan dari elemen masyarakat dan tokoh ulama Banten.
“Lebih dari 500 paguron, organisasi ataupun komunitas telah mendeklarasikan diri untuk mendukung RAR. Belum lagi tokoh ulama Banten seperti KH Abi Faruq, Ustadz Ider Jagat, hingga Abuya Aceng Bin Abuya Dimyati, dan masih banyak tokoh lainnya,” ungkap Yudha.
Nama Ratu Ageng Rekawati mulai muncul masuk bursa Calon Gubernur Banten bersanding dengan nama-nama lain, seperti Wahidin Halim, Rano Karno, Airin Rahmi Diany, Iti Octavia Jayabaya dan Dimyati Natakusumah.
Ia merupakan pegiat budaya Banten, yang juga putri dari tokoh Banten, KH TB Sangadiah. Ratu Ageng Rekawati merupakan sosok pengusaha muda yang kerap melakukan kegiatan sosial, seperti bedah rumah, khitanan massal, menjadi orang tua asuh ribuan anak yatim, hingga mendirikan yayasan rehabilitasi para ODGJ.
