SAMPANG,jejakperistiwa.online-KH Mohammad Bin Muafi Zaini Anggota DPRD Jatim asal Sampang menggelar kegiatan Sarasehan
Kegiatan bertajuk “Keberagaman sebagai kekuatan : Mengubah perbedaan menjadi kelebihan di Hotel Bahagia Kelurahan Rongtengah itu melibatkan sedikitnya 100 warga masyarakat yang tersebar di enam Kelurahan Kecamatan Sampang
Dalam penyampaian materi yang dipandu oleh Andhika serta Farmadi,Gus Mamak panggilan akrab Ketua DPD Partai Golkar Sampang itu sangat lugas seolah menunjukkan jiwa kepemimpinan maupun kemampuan intelektualitasnya melalui tutur bahasa yang tertata,tenang serta peka dengan sikon dari audien yang dihadapi
Gus Mamak yang pada Pilkada serentak 2024 ini maju sebagai Bakal Calon Bupati yang berdampingan dengan H Abdullah Hidayat membeberkan bahwa keragaman dalam konteks kehidupan sehari hari di masyarakat Sampang cukup tinggi, disebut latar belakang serta mindset yang berbeda itu terjadi di kalangan Ulama/Kiai,Blater,Birokrat dan Tekhnokrat maupun masyarakat yang stratanya juga beragam
“Namun keberagaman dan perbedaan yang cukup tinggi ini jika dikelola dengan baik akan menjadi kekuatan yang besar bagi Kabupaten Sampang,” tuturnya
Lebih lanjut disampaikan,untuk itu diperlukan semangat dan motivasi secara terus menerus guna memupuk kesadaran dalam memahami keberagaman dan perbedaan yang tidak bisa dinafikan dalam konteks kehidupan sehari hari agar nilai nilai Kebhinekaan serta Kebangsaan akan terjaga dan terawat
Usai dialog dengan audien,sejumlah wartawan yang menyinggung tentang proses rekonsiliasi warga masyarakat asal Kecamatan Karang Penang dan Omben yang mengungsi di Rusunawa Jemundo Sidoarjo
Diungkap oleh Gus Mamak yang saat itu kapasitasnya sebagai Anggota Legislatif,bahwa Pemerintah Daerah bersama Ulama serta Stakholder lainnya telah sukses melakukan rekonsiliasi hingga pemulangan warga di Rusunawa Jemundo ke tempat asal melalui koordinasi yang baik bersama Pemprov Jatim terlebih masalah Anggaran
“Nah saya tidak tahu saat finalisasi letak miskomunikasinya di mana hingga Anggaran RTLH tidak terwujud,” imbuhnya
Ditambahkan,selama ini bagi Pemerintah Daerah (di Jawa Timur dan tidak menyebut Sampang) yang terkendala permasalahan pada umumnya saat proses finishing cenderung belum bisa memaksimalkan fungsi sebagai Katalis,dan ini menjadi pembelajaran serta introspeksi untuk menjadi lebih baik kedepannya.
(Cen)