Batang,jejakperistiwa.online
Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi desa , Pemerintah Desa Kedungsegog kecamatan Tulis kabupaten Batang jawa tengah mengalokasikan dana ketahanan pangan untuk program budidaya bebek petelur. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi telur bebek /itik lokal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.
Dari keterangan ketua Bundes,, Lufni Prasetio Aji , saat awak media konfermasi mengatakan ,, untuk anggaran ternak bebek / itik sekitar Rp 1,21 juta , dan untuk pertanian sekitar 50 juta ,jadi total anggaran ketahanan pangan desa Kedungsegog 171 juta , sesuai dengan musyawarah warga Kedungsegog .
Lebih jauh ketua Bundes ,memberikan keterangan kalau untuk volume dan ukuran sudah sesuai dengan musyawarah desa yaitu ,, untuk kandang ternak bebek kurang lebih , 6 X 40 meter , jelas nya .
Lebih lanjut ketua Bundes menjelaskan kalau prioritas
Program Budidaya bebek petelur ini dilaksakan di kelompok tani bekerja sama dengan kelompok pemuda desa Kedungsegog,, ungkap dia.
Sekdes Kedungsegog dia mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu upaya desa untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat desa. ”Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa dan meningkatkan pendapatan mereka ,,
Manfaat program:
Meningkatkan produksi telur bebek lokal
Meningkatkan pendapatan masyarakat desa
Meningkatkan ketahanan pangan desa,
Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat desa
Dengan adanya program budidaya bebek petelur ini, kelompok tani Kedungsegog merasa optimis dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi desa,
Pakan merupakan faktor penentu sukses atau tidaknya sebuah usaha peternakan. Manajemen pakan yang baik akan memberi peluang untuk mendapatkan hasil yang baik , dalam beternak itik terutama itik petelur, pakan menjadi kunci utama.. Jika pakan kurang produksi menurun. Demikian pula jika gizi yang terkandung dalam pakan itik tidak lengkap, produksi juga akan menurun yang selama ini banyak peternak itik kurang memperhatikan betapa pentingnya pengolahan pakan ternak itik yang benar sesuai dengan kebutuhannya.
Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak mempunyai kandungan karbohidrat atau sumber energi yang cukup tinggi. Penggunaan dedak hingga 75% dalam ransum itik petelur tidak mengganggu produksi telur, asalkan kandungan nutrisi yang lainnya cukup. Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, dedak (8-12%) . Pemanfaatan hasil samping tersebut masih terbatas, bahkan kadang-kadang menjadi limbah dan mencemari lingkungan terutama di sentra produksi padi saat panen musim penghujan. Hasil samping tersebut sebenarnya mempunyai nilai guna dan ekonomi yang baik apabila ditangani dengan benar sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dalam sistem anggaran industri padi di pedesaan, katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Menurut Kades ( Rusbat),, meminta Kepada seluruh warga desa supaya aktif dalam mendominisasikan ilmu dan teknologi Pertanian (peternakan) Kepada Kelompok Tani maupun Pelaku Utama dan Pelaku Usaha melalui kegiatan penyuluhan penyuluhan dan Berkoordinasi dan bekerjasama dengan Kepala desa dalam hal Pembangunan Pertanian menuju masyarakat Kedungsegog Yang aman sejahtera, ungkapnya .
Kepala desa sendiri menambahkan kalau dirinya sangat mengapreasi dan memberikan poin kalau program ketahanan pangan yang jadi prioritas warga sudah final dan semoga kedepannya ,memberikan keuntungan yang nyata , karena semua program di desa sini sudah melalui mekanisme dan ketentuan aturan hukum yang berlaku,mengingat desa Kedungsegog sudah menjadi sentra produksi peternakan dan di sekor pertanian , itu merupakan target utama dalam mengembangkan komoditi yang ada , pungkas kades .
Sementara itu disisi lain untuk bidang pertanian ,kepala desa memberikan penjelasan label h rinci yaitu untuk ,, kunci faktor keberhasilan yaitu ,,
Pemanfaatan teknologi pertanian modern oleh petani milenial dan penggunaan greenhouse untuk meningkatkan produktivitas.lrja sama dan gotong royong selalu
Sinergi antara petani, pemerintah desa, kelompok tani (Gapoktan), dan aparat teritorial (seperti Babinsa) sangat penting untuk menciptakan ketahanan pangan,
Pemanfaatan lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan pertanian yang menghasilkan.ketersefiaan dan distribusi pangan yang
Memastikan ketersediaan pangan yang cukup dari produksi lokal dan sistem distribusi yang lancar hingga ke tangan masyarakat ,
edukasi dan pemberdayaan masyarakat tak lepas selau
Melibatkan dan mengedukasi masyarakat untuk turut aktif dalam program ketahanan pangan, baik melalui penanaman di lahan sendiri maupun partisipasi dalam kegiatan desa.
Jelas kades .











