Jejakperistiwa.online — Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, mengungkapkan bahwa Peltu Lubis pernah berupaya menyuap Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, setelah mendapat teguran terkait praktik judi sabung ayam. Menurut Anam, suap tersebut dilakukan agar AKP Lusiyanto tidak lagi mengusik aktivitas judi sabung ayam yang diduga dikelola oleh Peltu Lubis bersama rekannya, Kopka Basarsyah.
“Jadi, upaya Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis agar menghentikan judi sabung ayam sudah dilakukan berulang kali sejak lama. Namun, ketika diingatkan, mereka malah berusaha menyuap, dan tegas ditolak oleh AKP Lusiyanto,” ujar Anam, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (23/3/2025).
Istri Aipda Anumerta Petrus Apriyanto Desak Sidang Militer Terbuka atas Kasus Penembakan di Way Kanan TNI Penembak 3 Polisi Belum Tersangka, Keluarga Korban Minta Bantuan Hotman Paris Anam mengakui bahwa pihaknya awalnya ragu terhadap informasi bahwa AKP Lusiyanto benar-benar menolak suap tersebut. Untuk memastikan, ia langsung melakukan pengecekan ke rumah AKP Lusiyanto.
Dari hasil pengecekan itu, Anam menyimpulkan bahwa AKP Lusiyanto memang tidak menerima suap dan tidak terlibat dalam bisnis judi sabung ayam. Hal ini terlihat dari kondisi rumahnya yang sederhana, berbeda jauh dengan beberapa rumah lain di lokasi tersebut yang diduga berhubungan dengan Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.
“Awalnya kami tidak percaya, masa ditolak? Tapi, ketika dicek, rumahnya sangat sederhana. Sementara itu, ada rumah-rumah lain di lokasi yang memiliki keterkaitan dengan dua oknum tersebut”, jelas Anam.
Warga Diminta Evakuasi Jenazah Polisi yang Gugur Ditembak Oknum TNI di Lampung Lebih lanjut, Anam menyesalkan adanya opini yang menggiring isu bahwa AKP Lusiyanto serta dua korban penembakan lainnya, Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta, turut menerima uang dari judi sabung ayam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kompolnas Sebut Peltu Lubis Pernah Menyogok Kapolsek Negara Batin Way Kanan, tapi…”,
“Jika kita menelusuri jejak digital, isu ini bermula dari media sosial yang menyebut adanya percakapan antara Kapolsek dengan Peltu Lubis”, ucapnya.
Helmy menegaskan bahwa informasi tersebut harus diuji kebenarannya.
“Buat kami, ini harus dibuktikan. Data dan faktanya mana?”, katanya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak Mabes Polri dan Polda Lampung telah melakukan klarifikasi serta pengecekan terhadap isu tersebut.
“Untuk merespons informasi itu, tim Propam, Irwasum Mabes Polri, dan Polda Lampung telah melakukan pengecekan guna memastikan apakah benar peristiwa itu terjadi atau tidak”, jelasnya.
Kapolda Lampung Minta Tunjukkan Bukti Soal Setoran Sabung Ayam di Way Kanan Namun, ia menekankan bahwa isu tersebut tidak boleh mengaburkan fakta utama, yakni hilangnya nyawa tiga personel Polda Lampung.
“Ini adalah persoalan kemanusiaan yang harus diselesaikan hingga tuntas”, ujar Helmy.
Ia juga menegaskan bahwa jika ada bukti valid terkait isu setoran, pihaknya akan segera menindaklanjuti.
“Jika memang benar dan ada data yang valid, silakan sampaikan. Pasti akan kami tindak lanjuti. Polri sudah terbiasa menindak anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran”, tuturnya.
Helmy berharap, isu-isu yang tidak berdasarkan fakta tidak menjadi narasi yang dapat mengganggu proses investigasi.
“Tolong beri kesempatan kepada tim untuk bekerja secara leluasa”, pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kompolnas: Peltu Lubis Pernah Sogok AKP Lusiyanto usai Ditegur soal Judi Sabung Ayam, tapi Ditolak.