LEBAK – JPO, Beredar kabar kecelakaan kerja di PT Cemindo Gemilang, Bayah, Kabupaten Lebak, Banten yang menyebabkan tewasnya satu pekerja outsorching atau vendor.
Informasi kecelakaan kerja ini disorot banyak pihak, salah satunya anggota DPRD Provinsi Banten Asep Awaludin. Kepada media, putra daerah asli Wanasalam ini mengaku prihatin atas kejadian laka kerja tersebut.
“Saya dapat informasi dari masyarakat dan langsung saya kroscek ke salah satu manajemen PT Cemindo, kabar adanya pekerja yang tewas dibenarkan oleh pihak perusahaan,” kata Asep lewat sambungan telepon, Minggu (9/3/2025) sore.
Lanjut politisi NasDem ini, pekerja yang tewas tersebut berasal dari Labuan, Kabupaten Pandeglang. “Ya infonya orang Labuan, tapi kata manajemen kecelakan kerja tersebut telah dilaporkan ke Polsek, Polres, hingga Disnaker,” terang Asep.

Atas kejadian ini, Asep mendesak pihak Dinas Tenaga Kerja dan kepolisian segera melakukan investigasi untuk mengungkap kasus ini, “Saya minta Disnaker dan Polisi segera mengusutnya,” tegasnya.
Sejak Sabtu (9/3/2025) siang, pihak redaksi telah berupaya melakukan konfirmasi kepada manajemen PT Cemindo Gemilang atas kabar kecelakaan kerja tersebut, namun hingga berita ini diturunkan masih belum mendapat jawaban.
Terpisah, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak, Rully Chaeruliyanto mengaku belum mendapat laporan terkait adanya kecelakaan kerja di PT Cemindo Gemilang.
“Belum ada kabar terkait kabar meninggal dunia di PT Gama (Cemindo Gemilang),” terang Rully lewat pesan singkat WhatsApp.
Hal senada diungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi, bahwa Ia baru akan mengkroscek laporan tersebut.
“Akan dicek dan saat ini sedang dikonfrmasi. Besok tim akan dikirimkan kesana,” ucap Septo.
Dalam kunjungan kerja Anggota Komisi II DPRD Banten beberapa waktu lalu ke PT Cemindo Gemilang, Asep Awaludin mengaku memberikan beberapa catatan penting kepada manajemen.
Salah satunya soal pekerja outsorching atau vendor yang kerap kali telat dapat mendapatkan gaji.
“Banyak informasi yang saya terima bahwa pekerja vendor ini sering telat menerima gaji, bahkan sampai tiga bulan. Ini yang bermasalah vendornya atau PT Cemindonya?,” kata Asep AW.
Selain itu, isu pekerja asing juga jadi catatan bagi Asep AW, “Saat kunjungan kemarin saya minta data ril berapa tenaga kerja asing di PT Cemindo. Namun sampai saat ini belum diberikan datanya,” ucapnya.
Lanjut Asep, permintaan data berapa _Corporate Social Responsibility (CSR)_ yang telah diberikan oleh PT Cemindo Gemilang juga belum diberikan usai kunjungan kerja pekan lalu.
“Soal CSR, berapa yang diberikan kepada masyarakat, apa saja yang dibangun, bantuan apa yang telah diberikan juga saya minta datanya,” ungkap Asep AW.
Ia pun menegaskan kepada dinas terkait untuk melakukan investigasi lebih dalam terkait catatan-catatan tersebut.
“Sebagai wakil rakyat yang berasal dari Kabupaten Lebak, saya minta PT Cemindo untuk lebih transparan lagi perihal itu,” pungkasnya.