Banyuwangi,JejakPeristiwa- LSM Forum Rogojampi Bersatu (FRB) mengungkapkan keprihatinannya terhadap belasan proyek di wilayah kecamatan Rogojampi, Blimbingsari, Kabat, dan sekitarnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Menurut FRB, proyek-proyek tersebut diduga dikerjakan secara asal-asalan tanpa memperhatikan standar dan spesifikasi yang berlaku. Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas serta umur bangunan.
Berbagai proyek ini melibatkan beberapa dinas, antara lain Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU.CKPP), Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan), Dinas Pekerjaan Umum Pemgairan, serta Dinas lainnya. Nilai belasan paket proyek ini bervariasi mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Dalam kondisi ini, FRB menilai belum ada penyelesaian yang memuaskan soal proyek yang janggal itu, yang menandakan bahwa pengawasan dari dinas terkait terbilang sangat lemah. Dugaan praktek korupsi pun mulai mencuat.
“Kami tidak bisa membiarkan hal ini berlarut-larut. Sesuai data kongkrit yang kami punya, kami akan mengambil langkah serius dengan melaporkan masalah ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH),” tegas Irfan Hidayat, selaku ketua FRB, Kamis (5/10/2023).
“Situasi ini tentu mempengaruhi kualitas pembangunan di Kabupaten Banyuwangi. Kami ingin pihak berwenang segera memberikan respon dan tindakan tegas terkait dugaan kejanggalan dan korupsi pada proyek-proyek tersebut,” lanjut Irfan.
FRB berharap ada transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik, serta penindakan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi.
Salah satu dewan pendiri FRB, Haji Ropik, terkait adanya persoalan kejanggalan pelaksanaan proyek yang terjadi di wilayah Rogojampi turut tergerak. “Kami pasti selalu dukung teman-teman. Prinsipnya jika benar, demi kepentingan masyarakat banyak, FRB harus bergerak,” ujarnya.
Pewarta : MJ 34
