Bangka Belitung, jejakperistiwa.online-Diketahui, dewan komisaris Bank Sumsel Babel saat ini terdiri dari tiga komisaris independen dan satu komisaris utama. Sementara itu, Asisten II Pemkab Bangka Tengah, Ahmad Syaifullah Nizam resmi raih posisi sebagai Komisaris Non Independen mewakili Provinsi Bangka Belitung, Senin 21 November 2022.
Meski begitu, riak-riak prosesi pencalonan seorang Asisten II Kabupaten yang dituntut mengakomodir wewenang seorang Komisaris Bank Daerah disangsikan kemampuannya.
“Secara jabatan struktur Kepemerintahan, Nizam akan sangat sulit untuk mengkoordinir seluruh Pemeritah daerah di Babel, jika ingin berbuat sebagai komisaris, apa ini tidak dipikirkan sebelumnya,” sanggah Ketua LSM Fakta Babel, Ade beberapa saat di depan wartawan.
Ade bilang, dirinya justru kuat mendukung keinginan PJ Gubernur Babel untuk menjadikan Naziarto, Sekda Babel sebagai komisaris Bank Sumsel Babel tersebut, karena lebih kompeten dari segi jabatan dan akan (lh) lebih mudah untuk mengkoordinir seluruh Pemkab di Babel, namun Ade menduga sepertinya dalam penentuan Komisaris ini ada unsur2 politis.
“Kalaulah memang ada kesepahaman dari semua Pemerintah Daerah yang ada di Provinsi Babel, Bank Syariah Babel yang sudah eksis lama sebagai Bank Perkreditan Rakyat, tidak sulit untuk dijadikan Bank rintisan sebagai Bank Daerah, komitmen bersama sebagai penyedia dana sebagai syarat pembentukan sebuah Bank Daerah itulah yang harus digalang,” terangnya.
Ade mengakui polemik ketidaktepatan memilih man behind the power juga menunjukkan bahwa sinyalemen soal intrik politik dalam penetapan Komisaris bisa dibilang terbukti dengan sendirinya.
“Merintis Bank Syariah Babel sebagai Bank Daerah Babel, dengan menarik semua dana setoran ke Bank Sumsel Babel dari tiap Kabupaten selain sebagai dukungan protes PJ Babel juga menujukkan keseriusan Provinsi Babel untuk memiliki Bank Daerah Sendiri” tutup Ade. (redaksi).