Lebak, JPO – Semangat gotong royong warga kembali terlihat nyata. Demi mewujudkan impian memiliki rumah ibadah yang lebih layak, H.Encep (Ujeb) salah satu warga kampung Sempureun Desa Sangiang, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, rela menjual kupasan tanah miliknya, diketahui hasil penjualan tanah tersebut kemudian akan disumbangkan sepenuhnya untuk membeli lahan yang nantinya akan dibangun sarana ibadah (Mesjid).
“Ya, Do’akan saja hasil penjualan kupasan tanah tersebut Insyaallah sepenuhnya akan saya sumbangkan ke masyarakat untuk membeli lahan yang nantinya akan dibangun sarana ibadah,”ucap H.Encep kepada awak media, Sabtu (30/08/25).
Tidak hanya itu,dirinya juga meminta dukungan dan doanya agar apa yang sudah menjadi niatnya dapat terpenuhi tanpa adanya hambatan.
Mak Cik Tanjung, selaku ketua pemuda sekaligus yang ditunjuk menjadi Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) menyampaikan bahwa langkah mulia ini berawal dari musyawarah para pemangku agama kampung sempureun.
“Awalnya kita bingung soal dana, karena pembangunan masjid membutuhkan biaya besar, Namun luar biasa, ada warga yang dengan ikhlas menjual hasil kupasannya untuk disumbangkan demi kebaikan bersama,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa sebelum pengupasan tanah ini dirinya sempat menemui seluruh tokoh agama kampung sempureun, termasuk Abah KH Toha untuk meminta saran dan pendapatnya,
“Awalnya ada yang mau menjual tanah lokasinya sangat strategis untuk membangun sarana ibadah, akhirnya saya menemui semua tokoh termasuk Kh Jamal dan Abahnya kampung Sempureun (KH Toha) untuk meminta saran dan pendapatnya, mereka setuju dan memberikan semangat yang luar biasa, sampai kita adakan selamatan dengan memasak dan berdoa yang dipimpin langsung Abah Toha di lokasi pengupasan tanah,”ujar Mak Cik.
Menurutnya, tindakan tersebut menjadi contoh nyata pengorbanan dan kepedulian sosial yang patut diapresiasi.
Semangat gotong royong seperti inilah yang menjadi kekuatan masyarakat kita.
“Kembali saya tegaskan disini tidak ada keuntungan pribadi yang ada saya yang harus berkorban apapun itu kendala dilapangan, jadi hal-hal kalau menuju kebaikan sudah pasti akan ada saja kerikil-kerikil kecil yang menghambat, tapi itu tidak jadi persoalan besar, saya akan tetap berjuang demi kemajuan kampung ini,”Tegasnya.
dirinya juga menilai sikap warga yang rela mengorbankan harta benda untuk membangun masjid merupakan bentuk keimanan yang tinggi. “Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan umat. Apa yang dilakukan warga ini insya Allah akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir,” jelasnya.












