Jejakperistiwa.Online, Bitung – Penjualan material minyak katalis fiberglass di berbagai toko bangunan dan alat kapal semakin meningkat. Namun, di balik penggunaannya, limbah yang dihasilkan berpotensi menjadi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dapat mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan masyarakat.
Minyak katalis fiberglass yang digunakan dalam pembuatan kapal, tangki, atap, dan berbagai konstruksi lainnya mengandung serat kaca serta resin kimia seperti styrene, yang bersifat toksik. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah fiberglass dapat mencemari udara, tanah, dan perairan. Dampaknya bagi kesehatan pun tidak bisa diabaikan, mulai dari iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga risiko penyakit paru-paru dalam jangka panjang.
Ketua LSM Barisan Anti Korupsi, Kolusi, Nepotisme Indonesia (BAKKIN) Sulut, Calvin Limpek, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya edukasi terkait pengelolaan limbah minyak katalis fiberglass.
“Banyak toko menjual minyak katalis fiberglass tanpa memberikan informasi tentang cara pembuangan limbahnya. Akibatnya, banyak sisa material yang dibuang sembarangan, mengotori lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Calvin juga menegaskan bahwa limbah minyak katalis fiberglass sulit terurai secara alami dan tidak dapat dibakar sembarangan, karena dapat menghasilkan gas beracun yang mencemari udara. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk memperketat regulasi terkait distribusi dan pengelolaan limbah fiberglass serta meminta para pelaku usaha bertanggung jawab dalam memberikan edukasi kepada konsumen.
“Kami berharap ada kebijakan yang jelas untuk mengatur distribusi dan pengelolaan limbah minyak katalis fiberglass agar tidak mencemari lingkungan,” tambahnya.
Sebagai solusi, sinergi antara pemerintah, industri, dan instansi terkait sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak negatif dari limbah minyak katalis fiberglass. Selain itu, penggunaan bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan juga perlu dipertimbangkan guna mengurangi ketergantungan pada material yang sulit terurai ini.