Masyarakat Menjerit Gas Elpiji 3 Kg Eceran Mencapai Rp 35 Ribu Rupiah

Lampung Tengah — Pendistribusian Tabung Gas Elpiji 3 kg ke pangkalan yang sulit di ketahui warga, berdampak pembelian gas akan lebih mahal jika selalu beli di tingkat pengecer. Baru-baru ini seminggu sebelum lebaran Iedul Fitri 1445H kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg semakin sulit apalagi hari ini (Selasa 09/04/24) tabung gas 3 kg ditingkat pengecer sudah langka dan mahal hingga mencapai Rp 35 Ribu Rupiah.

Tabung gas telah kosong

Hal ini dialami Atun seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Simbarwaringin RW 07 dia terpaksa membeli tabung gas elpiji 3 Kg, karena gas miliknya habis dan sudah mencari ke berbagai pengecer selalu habis.

“Saya sudah keliling mencari kesana kemari keberbagai warung pengecer tetapi pada habis, namun Alhamdulillah akhirnya dapat juga walaupun harganya mahal”, ucapnya Atun.

Ditempat yang berbeda dialami juga oleh warga Trimurjo, dia menyebutkan bahwa tabung gas elpiji 3 kg mempunyai 2 tabung, jika satu akan habis yang kosong beli lagi di pangkalan jadi harganya murah hanya Rp 18 ribu rupiah.

“Sejak bulan puasa jarang beli dipangkalan, sebab ketika hendak beli selalu habis dan akhirnya beli di pengecer Rp 23 ribu rupiah per tabung”, ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan kesulitan untuk mendapatkan elpiji 3 Kg semakin jelas pada hari ini, pasalnya dirinya mencari di berbagai warung yang menyediakan eceran selalu habis, akan tetapi ia akhirnya dapat di Dsn. Kalangan 1 Desa Rejo Agung Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran.

“Ya akhirnya dapat juga elpiji 3 Kg dengan harga Rp 24 Ribu Rupiah dan mungkin kalau hari-hari biasa tidak semahal ini”, ujarnya.

Selanjutnya awak media menemui Pangkalan gas elpiji di RW 05 Kelurahan Trimurjo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah dan menurut nya setiap kali datang dari distributor tidak sampai satu jam habis.

“Jadual pengiriman dari distributor terkadang tidak sama jumlahnya dalam setiap kali penerimaan, biasanya dapat jatah 100 atau 150 tabung gas namun dalam sekejap tak kurang dari satu jam habis”, ujarnya Pak Gino.

Selanjutnya awak media menemui warga setempat yang kebetulan akan membeli gas elpiji 3 Kg dan dia merasa kecewa karena dipangkalan yang biasa dia beli tidak didapatkan.

“Gimana ini mas, keluhkan kepada media (red) kalau beli di pengecer di samping mahal juga lagi sulit”, ratapnya warga.

Atas kejadian tersebut diharapkan pemerintah maupun APH agar memperhatikan hal ini, agar gas elpiji 3 Kg untuk rakyat miskin subsidinya tepat sasaran dalam pemakaian nya, sehingga tidak kesulitan ketika membeli membutuhkan. Jika ada oknum-oknum yang mencari kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang besar hingga menyusahkan rakyat miskin agar dapat menindak tegas.

“Sudah susah malah dibuat susah karena yang kaya juga tetap beli gas elpiji 3 Kg, aneh kan”, tutupnya dengan rasa kecewa.

(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *