LEBAK – Proyek pembangunan pengecoran Jalan 3 khususnya di Bayah-Cihara, Kabupaten Lebak, Banten pengerjaanya dinilai lambat. Pasalnya, sudah berjalan kurang lebih satu bulan, proyek Jalan tersebut belum juga dikerjakan kembali.
Anehnya, pekerjaan ruas jalan yang menghabiskan hingga Rp 15 Milair tersebut tiba tiba berhenti dalam 1 Minggu.
Pantauan awak media, kegiatan Proyek pengecoran Jalan tersebut tidak berjalan, karena sudah tidak terlihat para pekerja di lapangan. Namun, informasi yang dihimpun bahwa para pekerja Berhenti mengerjakan karena mandek pembayaran.
Selain itu, karena lambatnya pengerjaan Proyek Jalan kewenangan PUPR Provinsi Banten tersebut, sejumlah pengendara memprotes.
Vadol, salah satu pengguna roda dua mengatakan bahwa lambatnya pekerjaan Proyek Jalan tersebut membuatnya khawatir adanya kecelakaan lalulintas. Pasalnya, kata dia, Jalan 1 Jalur rawan untuk digunakan karena rusak.
“Iya, kemarin saya lewat ada mobil Truk Tronton muatan penuh, kebetulan saya di belakang mobil tersebut dan saya pun menjauh karena melihat kondisi jalan sudah mulai rusak karena buka tutup dan tanjakan, tentu kami khawatir takut kendaraan itu mundur. Saya harap proyek jalan ini segera di selesaikan, kalau bisa yang sebelahnya di selesaikan juga jangan mangkrak gitu apalagi akalau tidak di kerjakan repot kitanya selaku pengguna jalan,” kata Vadol, Minggu (18/6/2023).
Senada, Sandi mengungkapkan bahwa selain dikhawatirkan adanya kecelakaan, kemacetan pun hampir setiap hari. Ia khawatir akan adanya kecelakaan lalulintas ketika melewati tanjakan dan turunan karena kondisi jalan sebelah yang buka tutup sudah rusak.
” Kami minta pemerintah ataupun dinas terkait bisa secepatnya menyelesaikan pekerjaan jalan tersebut, jangan di biarkan terlalu lama seperti ini,”kata Sandi.
Perlu di ketahui bahwa anggaran pengecoran jalan nasional 3 Bayah Rp. 15.037.717.000,- (lima belas miliar tiga puluh tujuh juta tujuh ratus tujuh belas ribu rupiah) yang dimenangkan atau dikerjakan oleh Kontraktor PT. Insan Kharisma Abadi dan supervisi PT. Cail Utama Konsultan.
Dugaan Ketidak transparan pihak pelaksana proyek dari awal pengerjaan sudah terlihat. Pasalnya, dalam papan informasi tidak di cantumkan berapa luas Jalan yang akan di cor. Sehingga masyarakat tidak mengetahui dan kepada siapa harus mengadukan permasalahan tersebut.
Sementara itu, Adit Aktivis pemerhati pembangunan berharap seyogyanya pihak-pihak terkait bisa segera memberikan keterangan dan menjelaskan apa penyebab dugaan mangkraknya Proyek Pengecoran ruas Jalan tersebut. Sehingga, jangan sampai ada pihak yang mencoba mencari keuntungan besar dengan meninggalkan tangung jawab pekerjaannya.
“Semoga pihak dinas terkait bisa mengecek langsung ke lokasi Jalan tersebut, bila perlu langsung bawa tim khusus untuk meninjau ulang apa penyebab lambatnya pengerjaan Proyek Jalan Provinsi tersebut. Jangan sampai negara dan masyarakat dirugikan oleh oknum oknum yang bermain di dalam pengerjaan proyek jalan tersebut,”tegas Adit.
Adit juga mengaku akan terus memantau dan mengecek proyek tersebut, baik spesifikasi dan apapun yang menyangkut proyek tersebut.
“Kita akan kawal proyek tersebut hingga tuntas, jika ada kejanggalan maka kita laporkan baik ke Dinas maupun ke dinas terkait. Bila perlu kita aksi,” tandas Adit.
Hingga berita ini di terbitkan, awak media terus berupaya menggali informasi untuk mendapatkan komentar dari pihak pihak terkait proyek Jalan tersebut.