Tangerang–Jejakperistiwa.online-Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas) pertama kali ditetapkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959 melalui Keputusan Presiden ( Keppres) nomor 316 tahun 1959 tentang Peringatan Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Pemilihan tanggal 2 Mei sebagai Peringatan Hardiknas mengacu pada tanggal lahir Ki Hajar Dewantara yang merupakan Pahlawan Nasional, Tokoh Pendidikan Nasional, yaitu sebagai Bapak Pendidikan Nasional, pendiri Taman Siswa di Yogyakarta, pencetus falsafah pendidikan nasional:”ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, yang artinya:”di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”.
Pasca Proklamasi Kemerdekaan, Presiden Soekarno memanggil Ki Hajar Dewantara untuk menjadi Menteri Pengajaran mulai 2 September 1949.
Pada peringatan Hardiknas tahun 2023 ini, Camat Cisoka, Encep Sahayat memaparkan bahwa pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Tangerang, khususnya di wilayah Kecamatan Cisoka sudah berkembang dan maju, baik dalam penyelenggaraan maupun dalam pengelolaan pendidikan, termasuk jenis dan satuan pendidikan yang diselenggarakan dan dikelola oleh masyarakat dalam bentuk yayasan, perguruan, perhimpunan, maupun perkumpulan pendidikan.
“Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki visi antara lain ingin mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang cerdas dan ini tentu saja antara lain dapat diwujudkan melalui pembangunan sektor pendidikan,” papar Encep.
Lebih lanjut Camat yang memiliki latar belakang guru ini menguraikan bahwa komponen pembangunan sektor pendidikan terdiri atas komponen guru atau pendidik dan tenaga kependidikan, komponen peserta didik atau siswa, komponen kurikulum, komponen sarana dan prasarana serta komponen manajemen.
“Komponen guru atau pendidik dan tenaga kependidikan melalui berbagai bentuk pembinaan dan pelatihan serta pengembangan karier, peningkatan kesejahteraan juga perlindungan terhadap guru. Komponen peserta didik atau siswa dilakukan dengan terus memfasilitasi pengembangan potensi, bakat dan minat siswa dengan berbagai fasilitasnya termasuk memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi dan siswa yang berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah, juga pengembangan baca tulis al qur’an ( btq),”Ujarnya.
“Komponen kurikulum dilakukan dengan pengembangan kurikulum yang mengedepankan karakter dan kompetensi peserta didik.
Komponen sarana prasarana dilakukan antara lain pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas dan ruang-ruang penunjang pembelajaran lainnya, pengadaan sarana dan media pembelajaran, buku-buku pelajaran, dan sebagainya.”Katanya.
Menurutnya,Komponen manajemen pengelolaan satuan pendidikan antara lain dalam bentuk pengembangan manajemen berbasis sekolah ( MBS) bersama dengan komite sekolah.
“Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berusaha meningkatkan aksesibilitas atau pemerataan memperoleh layanan pendidikan, peningkatan kualitas atau mutu proses dan hasil pembelajaran serta kualitas lulusan, juga peningkatan manajemen atau pengelolaan satuan pendidikan,” ujar Encep.
Encep juga mengatakan salah satu program unggulan pemerintah Kabupaten Tangerang dalam upaya mewujudkan Tangerang Cerdas adalah program Gerakan Sekolah Menyenangkan ( GSM) dan prioritas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Gerakan Merdeka Belajar (GMB).
Menurutnya, program GSM dan GMB saling berkesesuaian.
“Selamat Hari Pendidikan Nasional tahun 2023. Mari bergerak bersama semarakkan merdeka belajar, sukseskan gerakan sekolah menyenangkan demi mewujudkan masyarakat yang cerdas untuk Cisoka unggul dan Tangerang yang semakin gemilang,”pungkas Encep.
Red /Ripal