Nagan Raya,Aceh|Jejakperistiwa.online – Investasi dan lapangan kerja merupakan dua aspek penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya terus melakukan berbagai upaya peningkatan investasi dan kemudahan berusaha dalam rangka memperluas lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas AP. S.Sos., M.Si dalam rapat tindak lanjut rencana investasi refinery Crude Palm Oil (CPO) yang berlangsung di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Suka Makmue.Dalam rapat lanjutan bersama Manager UPK Nagan Raya yang dilaksanakan Jum’at kemarin, untuk mencari titik terang terhadap penggunaan pelabuhan jetty milik PLTU 1 dan 2 agar dapat digunakan sebagai pelabuhan untuk hilirisasi CPO yang nantinnya akan dilaksanakan oleh investor, PT Mahkota Group, Tbk,” ujar Fitriany, Minggu (9/7/2023).
Pada kesempatan itu, Pj. Bupati Fitriany Farhas mengungkapkan bahwa Kabupaten Nagan Raya merupakan wilayah yang memiliki lahan sawit terbesar di Aceh dan memiliki 11 pabrik CPO yang aktif beroperasi.
Sejauh ini dari pantauan Pj. Bupati, CPO yang dihasilkan untuk menjadi minyak goreng dan turunan lainnya itu harus dibawa keluar daerah, tanpa bisa diolah di Kabupaten Nagan Raya.
“Karena adanya potensi ini, perlu dilakukan koordinasi atau menjembatani investor hilirisasi kelapa sawit dengan PLTU 1 dan 2, mengingat Kabupaten Nagan Raya belum memiliki pelabuhan khusus untuk sandaran kapal-kapal yang ada,” ungkap Pj. Bupati Fitriany Farhas.
Menurut Fitriany, hilirisasi produk kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya merupakan realisasi dari kebijakan nasional yang telah ditetapkan dalam Roadmap Hilirisasi Produk Kelapa Sawit.
“Berdasarkan roadmap hilirisasi, antara lain mengatur tentang peningkatan produktivitas, penunjang kegiatan hilir seperti oleofood, oleokimia dan biofuel, penciptaan ekosistem, tata kelola, capacity building dan pengembangan teknologi untuk pengembangan usaha kelapa sawit,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Manager PT PLN Nusantara Power UPK Nagan Raya, Zulfan Idris Kaban menyatakan terbuka peluang untuk hadirnya perusahaan hilirisasi CPO sawit, mengingat PT. PLN (Persero) secara organisasi, saat ini dalam proses transisi untuk melebarkan sayap melalui sub holding yaitu PT. PLN Nusantara Power, guna mendukung kegiatan-kegiatan di luar tugas pokok selaku penyalur listrik kepada masyarakat.
“Sejauh ini pelabuhan jetty PLTU 1 dan 2 secara regulasi atau izinnya sebagai terminal khusus untuk bongkar muat batu bara, alangkah baiknya dalam menyesuaikan regulasi dan pelaksanaan investasi hilirisasi nantinya, hemat kami perlu dilakukan kajian khusus agar dalam penggunaan pelabuhan jetty ini tidak menghambat aktivitas kedua belah pihak,” ujar Zulfan.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nagan Raya, Ir. H. Ardimartha juga menyampaikan bahwa dalam proses regulasi tentu membutuhkan waktu dan kajian-kajian khusus, namun beberapa waktu lalu dari pihak investor PT Mahkota Group, Tbk telah melakukan survei tahap awal dan secara umum sangat berminat untuk dapat berinvestasi dalam bidang hilirisasi CPO kelapa sawit.
“Tahapan demi tahapan akan dilakukan oleh Pemkab Nagan Raya, berikut juga dari pihak investor PT Mahkota Group, Tbk untuk terpenuhinya syarat-syarat penggunaan pelabuhan jetty PLTU 1 dan 2, demikian juga proses pembangunan pabrik refenery CPO juga membutuhkan waktu, karena itu perlu kiranya nanti kita lakukan pertemuan lanjutan antara PT Mahkota Group, Tbk dan pihak PLTU 1 dan 2,” ujar Sekda Ardimartha.
Dalam rapat tersebut, turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Amran Yunus, S.P., M.T., Kepala Bappeda, Rahmattullah, S.STP., M.Si., Kepala DPMPTSP, Diman Dasimun, S.E. Kepala Dinas Peridagkop UKM, T. Kamaruddin, S.P., M.Si, sejumlah Kepala Bagian di lingkungan Setdakab Nagan Raya serta unsur PT PLN Nusantara Power UPK Nagan Raya.(*)
Sumber : DISKOMINFOTIK Nagan Raya