Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Menteri Dalam Negeri Minta Seluruh Pihak Konsisten Kendalikan Inflasi

 

Bandar Lampung -JPO– Sekdaprov Lampung, Fahrizal Darminto mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (secara virtual) di Ruang Command Center Lt.II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (14/08/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta seluruh pihak untuk terus konsisten dalam mengendalikan Inflasi. “Kita harus terus konsisten mengendalikan inflasi sesuai dengan arahan Bapak Presiden, yang mana dalam hal ini bapak presiden disamping memimpin rapat-rapat di pusat bersama para menteri dan kepala lembaga, Bapak Presiden selalu konsisten mengecek harga di pasar-pasar di daerah,” ucapnya. Lalu, dengan inflasi yang terus bergerak, Mendagri juga menekankan kembali untuk mengendalikan inflasi karena saat ini Inflasi di Indonesia sudah berada di posisi yang baik. “Karena inflasi ini bergerak dan kita sudah berada di posisi yang baik 3,08% di bulan Juli, ini harus terus kita kendalikan karena kalau tidak kita kendalikan, ini bisa tidak terkendali atau melonjak lagi,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar dalam laporannya menyampaikan bahwa Inflasi di Indonesia ini cukup rendah di bulan Juli, namun demikian masih ada komoditas yang menjadi penyumbang terbesar pada inflasi. “Perlu kita soroti disini adalah penyumbang Inflasi yang masih terbesar adalah berasal dari makanan, minuman, dan tembakau  juga karena bulan Juli ini adalah musim liburan, dan ternyata biaya transportasi terutama biaya angkutan udara menjadi salah satu penyumbang inflasi yang terbesar di bulan juli,” ucapnya.

Dengan demikian untuk transportasi ini memberikan sumbangan terhadap andil inflasi sebesar 1,17% dari 3,08%, lalu inflasi untuk sektor transportasi sendiri year on year nya mencapai 9,58%. “Ini semata-mata karena memang biaya tiket angkutan udara yang cukup tinggi ditengah musim liburan di bulan Juli juga liburan musim panas bagi wisatawan mancanegara yang juga melakukan liburan di Indonesia,” lanjutnya. Inflasi Indonesia dibandingkan negara lain juga relatif lebih rendah yang mana dalam hal ini Indonesia berada di peringkat 63 dari 81 negara yang telah merilis inflasi bulan Juli 2023. “Indonesia kalau kita peringkatkan dari Inflasi tinggi ke rendah, Kita berada di peringkat 63 dari 81 negara yang sudah merilis inflasi bulan Juli 2023,” lanjut Plt. Kepala BPS.

Lalu, di bulan Juli ini, meskipun ada tekanan inflasi dari beberapa komoditas, dibandingkan bulan lalu bahkan dengan tahun lalu atau year on year inflasi harga komponen bergejolak ini menurun dan terus menurun serta mengalami deflasi pada bulan Juli 2023. “Inflasi di bulan Juli 2023 ini bahkan terendah selama tahun 2023,” tegasnya. Amalia Adininggar juga melaporkan bahwa pada Minggu ke-2  bulan Agustus 2023, sebagian besar komoditas pangan mengalami penurunan. “Komoditas yang mempengaruhi perubahan indeks perkembangan harga di Minggu ke-2  bulan Agustus 2023 sebagian besar adalah komoditas pangan,” ucapnya.

Namun demikian, pada komoditas pangan juga terdapat pemicu kenaikan IPH sampai dengan Minggu ke-2 Agustus 2023, diantaranya cabai rawit di 44 kabupaten/kota, ikan kembung di 23 kabupaten/kota, dan telur ayam ras di 20 kabupaten/kota. “Mungkin komoditas inilah yang pelu mendapat perhatian kita semua, terutama cabai rawit dan ikan kembung yang mengalami kenaikan yang cukup banyak di beberapa kabupaten/kota di Minggu ke-2 bulan Agustus 2023,” pungkasnya. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *