Kota Metro —– Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Metro menggelar aksi demonstrasi di dua titik berbeda. Aksi ini dipimpin langsung oleh Ketua HMI Metro, Adi Herlambang, dan diikuti sekitar 500 mahasiswa.
Dalam orasinya, mahasiswa mendesak pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan kebrutalan oknum Brimob di Jakarta yang menyebabkan salah satu warga menjadi korban.
Adi Herlambang menegaskan, terdapat tiga poin utama yang menjadi tuntutan mahasiswa, yaitu:
- Pembangunan infrastruktur di Kota Metro berjalan lambat dan tidak merata.
- DPRD Metro dinilai hanya bekerja sebatas “ABS” (Asal Bapak Senang) tanpa keberpihakan nyata kepada rakyat.
- Minimnya pengawasan terhadap eksekutif dalam menjalankan program pembangunan.
“Kami mendesak DPRD untuk berhenti jadi pajangan dan mulai bekerja nyata. Masyarakat butuh tindakan, bukan janji!” tegas Adi dalam orasi di depan gedung DPRD Kota Metro. Senin, 01 September 2025.
Aliansi mahasiswa juga menyoroti banyaknya kerusakan jalan akibat kualitas pembangunan yang buruk hingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, bahkan korban jiwa. Mereka menuntut DPRD Metro segera mendorong pemerintah kota mempercepat penyerapan anggaran infrastruktur serta turun langsung melihat kondisi lapangan.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Metro, Subhan, menyatakan pihaknya siap mengawal aspirasi mahasiswa.
“Pasti kami akan serius mendorong Pemerintah Kota Metro, terutama Wali Kota Metro, mewujudkan program jalan mulus, lampu terang,” ujarnya.
Aksi ini menjadi ujian bagi DPRD Kota Metro untuk benar-benar menjalankan fungsinya sebagai jembatan antara aspirasi masyarakat dengan pelaksanaan program pembangunan pemerintah daerah.
