Sejarah Nuzulul Qur’an, dan Keutamaannya.

Ket foto : foto dokumentasi
Ket foto : foto dokumentasi

 

Oleh : Abu Muda Pimpinan Istiqamatuddin Baitul Mu’arrif,Tgk.Agustari Husni S.Pd.I

Subulussalam,Aceh |Jejakperistiwa.online-Al Quran adalah kitab suci bagi umat Islam yang menjadi pegangan dan dasar bagi kehidupan. Dalam sejarah tercatat bahwa Al Quran tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah SAW. Ayat-ayat Al Quran diturunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Salah satu peristiwa yang terkait dengan sejarah turunnya Al Quran ke bumi adalah Nuzulul Quran.

,Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Secara bahasa, Nuzulul Quran berasal dari dua kata, yakni Nuzul (menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah) dan Al Quran (kitab suci umat Islam). Sehingga, Nuzulul Quran dapat diartikan peristiwa turunnya Al Quran dari tempat yang tinggi ke muka bumi. Sedangkan makna secara lengkap, Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat Islam. Sejarah turunnya Al Quran Ayat pertama yang turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Turunnya ayat ini menjadi tanda awal kenabian Muhammad SAW. Selain itu, turunnya Al Quran menjadi awal dari perjuangan menyebarkan agama Islam di jazirah Arab.
Al Quran pertama kali diturunkan di Gua Hira, sebelah utara Mekkah, pada 17 Ramadan 610. Oleh karena itu, Nuzulul Quran diperingati oleh umat Muslim pada malam ke-17 Ramadan. Dasar dari peringatan Nuzulul Quran pada 17 Ramadan adalah tafsiran dari Surat al-Anfal ayat 41

Proses turunnya Al Quran sendiri dibagi menjadi dua tahap, yakni:
1. Al Quran diturunkan secara lengkap di malam Lailatulqadar dari Lauh Mahfudz ke langit dunia 2. Al Quran diturunkan ke Nabi Muhammad secara bertahap atau berangsur-angsur Turunnya.

Lanjut Tgk. Agus, Al Quran dibagi lagi ke dalam dua periode, yakni periode Mekkah, yang disebut ayat Makkiyah dan periode Madinah yang dikenal dengan ayat Madaniyah.

Selama periode Mekkah, pada umumnya ayat yang diturunkan berisi tentang akidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam). Pada periode ini, terdapat 86 surat yang diturunkan selama 12 tahun lima bulan. Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan dengan muamalat (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan Islam), dan hukum Islam. Pada periode setelah hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah, terdapat 28 surat yang diturunkan selama sembilan tahun sembilan bulan.

Ayat terakhir yang turun adalah surat Al-Maidah ayat ke-5.
Keutamaan Nuzulul Quran adalah: sebagai tempat atau waktu beribadah yang paling baik dan merupakan terbaik setidaknya bandingan seribu bulan, penebus Dosa-dosa yang selama ini berkarat, pembakar nafsu hewaniyah dll.
Karena Peristiwa Nuzul Al Quran disebut juga malam Lailatul Qadar yaitu satu malam yang Lebih baik dari seribu bulan Disebut lebih baik dari seribu bulan memiliki makna bahwa amalan dan ibadah yang dilakukan dalam malam Nuzulul Quran lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan. Hal itu didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surat Al-Qadr ayat 3. Diampuni segala dosa Orang yang menghidupkan malam Nuzulul Quran akan mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT hingga diibaratkan seperti bayi yang baru saja lahir ke dunia. Malam penuh berkah Malam Nuzulul Quran juga menjadi salah satu malam yang penuh berkah. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam Surat Al-Dukhan ayat 3.

Selain itu, disebut malam penuh berkah karena Al Quran diturunkan ke bumi dalam satu malam di bulan Ramadan.

Dalam Taushiyahnya Abu Muda mengajak jamaah untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Bacalah Al-Qur’an, “sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.”

Menguatkan hadis tersebut, disebutkan dalam hadis lain bahwa pada hari kiamat nanti Al-Qur’an akan memohon kepada Tuhannya untuk diberikan mahkota kemuliaan bagi pembacanya. Rasulullah SAW bersabda,

“Kelak di hari kiamat Al-Qur’an akan datang, seraya memohon kepada Tuhannya: ‘Wahai Tuhan,

pakaikanlah kepadanya (pembaca Al-Qur’an)!’ Kemudian ia dipakaikan mahkota kemuliaan. Kemudian ia memohon kembali, ‘Wahai Tuhan, tambahkanlah!’ Kemudian dipakaikan pakaian kemuliaan. Kemudian ia memohon lagi, ‘ Wahai Tuhan, ridhailah dia!’ Kemudian Allah pun meridhainya. Maka ia berkata: bacalah dan naiklah. Sebab setiap satu ayat akan dilipatkan satu kebaikan.”

Setidaknya Ada beberapa Cara Mengagungkan Al-Qur’an:
1. membacanya dalam keadaan yang sempurna, suci dari hadast dan najis,
2. Membacanya dengan duduk menghadap kiblat.
2. Membacanya dengan pelan(tartil)dan tidak tergesa-gesa agar dapat menghayati ayat yang dibaca
3. Membaca Al-Qur an dengan khusyu’ dan memahami maknanya.
4. Membaguskan Tajwid dan suara dalam membacanya.
5. Membaca Al-Qur an dimulai dengan isti’adah.
Wallahu A’lam bisshawab.
17 Ramadhan 1444.H/2023.M.***
(Achmad)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *