Sekilas Cerita Rumah Tua Sebelum Indonesia Merdeka, Terungkap Dalam Rangka Alumni SMP Tridaya Triwulanan

banner 468x60

Lampung Tengah — Demi merekatkan tali persaudaraan sesama Alumni SMP Tridaya dengan tidak melihat status dan jabatan, pertemuan kali ini bertempat di kediaman ibu Ani.

 

Bertempat di RT 24 RW 06 Kelurahan Trimurjo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung para alumni SMP Tridaya selalu asik berkumpul bercanda gurau, bercengkrama mengungkapkan kegembiraannya. Sambil membahas pertemuan mendatang dan makan bersama menambah keakraban keluarga besar alumni SMP leting 1984. Minggu, 11/05/2025 sekitar pukul 10.00 WIB.

 

Numpang foto dipekarangan kosong yang hendak dibangun rumah, background rumah warga dengan tampilan terkini

 

 

Alkisah dirumah tua dengan desain joglo yang masih terawat rapi dan bersih dengan dihiasi bunga dan tanaman obat menambah kenyamanan para alumni dengan hiburan karaoke membuat tenang dan terhibur.
Suher adalah suami dari Ani, dikabarkan mereka menempati rumah ini sudah turun temurun yang berasal dari kakeknya Suher.

 

Disela keasikan ngobrol Yunus (57) warga Adipuro merupakan alumni ’84 yang hadir bersama istri, dirinya sempat terpesona melihat kondisi rumah joglo ini yang masih terawat rapi. Ketika ditanya wartawan tentang pertemuan dari sebelumnya sesama Alumni, dia mengatakan bahwa baru kali ini melihat rumah tua yang masih terawat.

“Salut saya kepada bapak Suher dan ibu Ani mampu merawat rumah tua, sekarang rasanya hampir tidak ada rumah semacam ini”, ujar Yunus panggilan akrabnya.

 

Dirinya mengaku bahwa hampir tidak ada lagi tipe rumah seperti ini, jika bangunan rumah tahun 60 an masih banyak dan itu saja banyak yang rusak dan tidak terawat lagi.

“Ini harta warisan leluhur, rumah tua ini masih berdiri kokoh yang bisa menjadi cerita masa depan di era modern, kisah rumah tua bagian sejarah berdirinya Kampung disini”, ucapnya Yunus selaku Ketua RW di wilayah nya.

 

Untuk mengetahui dengan sebenarnya rumah tua ini kapan dibangun, selanjutnya awak media bertanya langsung kepada bapak Suher selaku ahli waris, dan dia menyampaikan bahwa dahulu ketika ayahnya masih kecil, rumah ini telah dibangun.

“Menurut keterangan ayahnya rumah ini dibangun sebelum Indonesia merdeka, Kampung/Desa Trimurjo adalah daerah transmigrasi pada waktu itu jaman kolonial Belanda membawa penduduk Jawa pada tahun 1935, rumah tua ini warisan dari kakek saya, dan akan saya rawat dengan tidak merusak bentuk aslinya”, pungkasnya Pak Suher.

 

Pertemuan alumni SMP Tridaya kali ini bisa menyisakan kisah cerita sejarah masuknya penduduk Jawa di Lampung, namun generasi GenZ hampir sudah tidak mengenal peristiwa dahulu yang mana peradaban dan budaya kita sebagai orang Timur mulai terkikis dengan perkembangan jaman dan kecanggihan teknologi, sungguh ironis.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *