Nagan Raya|Jejakperistiwa.online – Semangat juang yang ditunjukkan ibu-ibu TP PKK dari desa terpencil, terjauh dan tertinggal (3T) dalam lomba masak ikan B2SA patut diapresiasi, pasalnya mereka menunjukkan semangat pantang menyerah dalam mengikuti lomba, meskipun berasal dari wilayah terpencil, terjauh dan tertinggal (3T) dalam Wilayah Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya.
Hal ini menunjukkan bahwa Gampong Kuala Seumanyam semangatnya sangatlah tinggi dalam mengikuti lomba ini meskipun dari daerah terpencil, terjauh dan tertinggal (3T) ini juga patut diperhitungkan, kata Muhammad Adhar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pewarta Perd Indonesia ,(A-PPI) Kabupaten tersebut pada media dilokasi perlombaan masak serba ikan B2SA, yang diselenggarakan dihalaman kantor Camat tersebut
Ia menjelaskan, lomba masak B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) menjadi ajang penting bagi ibu-ibu TP PKK Kuala Seumayam untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah makanan sehat dan bergizi.
“Meskipun berasal dari desa terpencil,terjauh dan tertinggal (3T) semangat mereka untuk berpartisipasi dan berkompetisi patut diapresiasi”, kata Muhammad Adhar pada media, Selasa (05/08/2025).
Muhammad Adhar menyebutkan, Desa terpencil, terjauh dan tertinggal (3T) seringkali dihadapkan pada tantangan aksesibilitas dan keterbatasan sumber daya. Namun, semangat juang mereka untuk tetap berpartisipasi dalam kegiatan seperti lomba masak B2SA menunjukkan bahwa potensi dan semangat untuk maju tidak terbatas oleh kondisi geografis.
“Lomba masak B2SA yang diadakan di tingkat Kecamatan menjadi wadah bagi desa-desa untuk saling berkompetisi dan belajar. Semangat juang ibu-ibu TP PKK dari Desa terpencil terjauh dan tertinggal (3T) menjadi contoh inspiratif bagi Desa lain”, terangnya.
Sambungnya, lomba ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan bergizi bagi keluarga dan masyarakat. Dengan semangat juang yang tinggi, ibu-ibu TP PKK dari Desa terpencil, terjauh dan tertinggal (3T) ini telah membuktikan bahwa potensi dan semangat untuk maju tidak terbatas oleh kondisi geografis atau keterbatasan sumber daya.
“Saya berharap lomba ini juga menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi lokal” imbuh Muhammad Adhar Ketua DPD A-PPI Kabupaten Nagan Raya tersebut.
Redd//