Viral ! Pria Ini Tuding Wartawan Sebagai Pengemis Dan Remehkan Fungsi Kontrol Pers

Bangka Tengah, jejakperistiwa.online,- Umumnya diketahui bahwa pers mempunyai kemerdekaan dalam menjalankan profesinya. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers mempunyai hal mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi (Pasal 4 ayat (3) UU Pers No 40 1999). Ini berarti pers tidak dapat dilarang untuk menyebarkan suatu berita atau informasi jika memang hal tersebut berguna untuk kepentingan publik, Senin 31 Oktober 2022.

Meski begitu, masih saja banyak warga yang belum paham betul, profesi jurnalis atau wartawan.

Berdasarkan informasi dari reporter lapangan Senin pagi ini, ada peristiwa yang berbentuk tudingan sepihak dari seorang oknum warga biasa disapa dengan panggilan “Unyil”.

“Mau uang byk, bukan minta minta atau ngecuk, kerja keras..” hardik adik dari Mei Hwa – Ketua DPRD Bangka Tengah tadi ketika dikirim konfirmasi via pesan instan.

Saat ditanya baik-baik apa maksud dari narasi tadi, Unyil bukannya menjelaskan tapi terlihat malah nyerocos dengan nada meremehkan profesi wartawan.

“Kamu tu apa maksud nya. Nanya balik, kyk org suci aja. Nanti media yang suka ngecuk, tunggu masuk perangkap aku ya. Salah satu kalian org org pikiran kotor, mensen selalu duit. Aku tantang kalian maksud nya.udah jelas,” tulisnya.

Perlu diketahui, insiden yang pastinya menyeret nama kakaknya, Mei Hwa sebagai legislator dari Fraksi PDIP ini berawal ketika sejumlah rombongan wartawan menyambangi lokasi penggalian pasir di kawasan Kampung Jeruk, Pangkalan Baru Bangka Tengah beberapa waktu yang lalu.

Rupanya, kedatangan awak media tidak disambut dengan baik oleh tuan rumah. Seperti dalam tayangan video pendek dibawah ini :

Link video : https://youtube.com/shorts/Qy7uHwWtYgs?feature=share

Sesudahnya, tingkah Unyil pun sontak jadi perbincangan hangat dalam tiap WAGS wartawan. Mengingat, lokasi penambangan pasir tadi kuat dugaan ilegal. Karena tidak mencantumkan papan plang izin serta para pekerjanya tidak memakai standar keamanan kerja atau K3.

Beberapa pihak instansi sudah dihubungi oleh media, namun sayangnya belum ditanggapi. Tapi akan terus diusahakan agar berita berimbang. (Ardy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *