Kota Bitung,Jejakperistiwa.online –Persatuan Organisasi Lintas Agama, Adat Dan Budaya ( Pola ) Sulawesi Utara gelar pertemuan bersama pimpinan ormas adat Minahasa dan pimpinan ormas muslim di Kota Bitung.
Dalam pertemuan itu di hadiri langsung oleh Direktur Sosial Budaya Badan Intelijen Keamanan (Dirsosbud BIK), Brigjen Pol Arif Rahman, Pembina ormas Pola Sulut Kombes Pol (Purn) Budi, Ketua Umum Pola Sulut Puboksa Hutahean, yang bertempat di Rendez vous cafe , tepatnya di kelurahan Bitung Barat Satu, Kecamatan Maesa,Kota Bitung, Rabu (29/11/2023).
Dalam Sambutan Direktur Sosial Budaya Badan Intelijen Keamanan (Dirsosbud BIK)Mabes Polri Brigjen Pol Arif Rahman Mengatakan bahwa, Hari ini Saya bisa hadir bersama- sama di tempat ini dihadapan saudara- saudara di wilayah Indonesia bagian tengah Sulawesi Utara khusus nya di kota Bitung , kami menganggap Sulawesi Utara yang di kenal kota nyiur melambai atau di kenal sebagai kota Torang Samua Basudara yang sangat kondusif aman dari sisi toleransi nya nomor 2 terbaik di Indonesia,
“Untuk itu marilah kita jaga bersama dan jangan kita kotori dan Nodai dengan ulah segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab atau isu-isu hoax yang beredar, dalam pertemuan ini saya hormati ketua umum Pola Persatuan Organisasi Lintas Adat Agama dan Budaya Sulawesi Utara,” Ucap Dirsosbud BIK Mabes Polri.
Masih Dirsosbud BIK Mejelaskan bahwa, Tugas Saya membawahi,membina dan mengawasi ormas- ormas adat sosial dan budaya, mahasiswa dan para buruh, Tujuan kedatangan kami pada saat ini sesuai perintah langsung pimpinan untuk hadir di kota Bitung, terkait permasalahan yang ada agar dapat menyelesaikan masalah di kota Bitung ini.
“Apa yang ada sekarang belum secara utuh terkait masalah tersebut dan kami berharap agar kepolisian polres Bitung dan Polda Sulut dapat menyelesaikan masalah yang ada beberapa hari yang lalu dan mungkin apabila masalah ini sudah selesai dari pihak polres Bitung dan Polda Sulut akan melakukan press rilis, untuk itu kami berharap kepada pimpinan-pimpinan ormas yang hadir pada saat ini jangan sekali-kali mengatakan bahwa ini konflik agama,” Ungkapnya.
Kembali Dirsosbud BIK menambahkan bahwa, ” Karena permasalahan yang terjadi di kota Bitung ini, ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan Ingin sengaja mengiring serta menyebar isu masalah ini, terlebih lagi situasi sekarang adalah tahun politik.
“Dari para elit-elit politik atau parpol bisa melihat peluang dan menyudut kan salah satu calon tertentu atau pemerintah. Pada saat ini kami menyampaikan, sebagai masyarakat Bitung yang terkenal dengan sifat toleransi yang tinggi jangan mudah terpancing atau terprovokasi.” tegasnya.
Lanjut Brigjen Pol Arif Rahman mengatakan, ” Negara kita Indonesia ini terlahir dan berdiri dari kemajemukan dan keberagaman suku bangsa budaya dan agama dan negara kita Indonesia tercatat mempunyai luas wilayah dari pulau, daratan dan perairan nomor tiga di dunia. Panjang garis pantai nomor dua di dunia, Pulau sudah di tetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa nomor tiga di dunia paling banyak, kemudian suku bangsa 1300 suku bangsa yang ada.
“Negara luar yang hanya terbilang berapa suku bangsa dan agama bisa timbul konflik. Kita sebagai negara Indonesia dengan begitu banyak suku bangsa adat agama bisa aman-aman selama ini. Maka dari sini lah kita mengambil contoh bahwa negara kita Indonesia tercatat paling aman dari berapa negara yang ada di dunia. Kita sebagai warga negara Indonesia, dapat bersama-sama saling bergandengan tangan menjaga dan membela tanah kita Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI,” terangnya.
” Untuk itu masalah yang terjadi di kota Bitung Sulawesi Utara ini. Kami dari BIK Badan intelejen keamanan negara bekerja keras meredam isu ini di level nasional dan kami memback’up bersama dengan Polda Sulut dan Polres Bitung, untuk meredakan atau mendinginkan situasi yang ada di kota Bitung Sulut supaya agar bisa kembali kondusif, kami berharap kepada seluruh warga Sulawesi Utara.
Dan untuk masyarakat Sulawesi Utara jangan terpancing dengan isu-isu tidak benar (hoax) yang ada di media sosial yang ingin memancing dan mencoba memanas-manasi situasi wilayah dan Marilah kita jaga bersama-sama kota Bitung yang di Sulawesi Utara ini aman kondusif, agar seluruh warga yang ada bisa beraktifitas seperti biasa,” tutup Brigjen Pol Arif Rahman.
Sementara itu Juga Dewan Pembina Persatuan Organisasi Lintas Agama, Adat Dan Budaya Sulawesi Utara Kombes Pol ( Purn ) Budi menjelaskan, “Berkaitan dengan masalah yang terjadi di kota Bitung ini dan kita serahkan kepada pihak kepolisian polres Bitung dan Polda Sulut, dugaan kami bahwa hal ini terjadi di karenakan kurang nya komunikasi dan kordinasi dan Sebagai penasehat dari organisasi Pola Sulut agar semua pimpinan ormas-ormas di Sulawesi Utara khususnya yang ada di kota Bitung. Bisa meredam dan bisa bersama -sama menjaga wilayah kota Bitung,
Dan kami dari Ormas Pola Sulawesi Utara agar semua warga masyarakat bisa melakukan aktifitas seperti biasa dan Untuk itu marilah kita bersatu menjaga keamanan pada tahap pemilihan umum tahun ini, agar pemilu berjalan aman dan lancar. Tanpa ada gangguan kamtibmas, dan marilah kita bersama sama membantu aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan bersama”. Harap Kombes Pol ( Purn) Budi.
Masih di tempat yang sama Ketua Umum Persatuan Organisasi Lintas Agama, Adat Dan Budaya Sulawesi Utara Puboksa Hutahean menyampaikan kepada para pimpinan ormas gabungan yang hadir, marilah kita bersama -sama bersatu dalam perdamaian demi terciptanya tali persaudaraan antar umat beragama di kota Bitung,
“kepada pimpinan- pimpinan ormas gabungan yang hadir pada kegiatan pertemuan tersebut, agar jangan terpancing dengan isu dari segelintir orang yang hanya merusak dan ingin memecah belah kita dan bangsa kita Indonesia, khusus nya hubungan kita sesama warga masyarakat kota Bitung Sulawesi Utara selama ini tetap terjaga, dan selama ini kerukunan kami sebagai warga kota Bitung sulawesi Utara aman nyaman dan damai,” ungkap ketum.
Situasi dan kondisi saat ini di Kota Bitung sudah benar aman dan kondusif oleh karena itu mari kita semua menenangkan diri dan dinginkan hati, dan tentu kita harus tetap berkoordinasi serta jalin silaturahmi dengan semua pihak, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan forkompimda harus bersatu, menggalang semua Ormas dan harus bersatu menangkal dan berperan aktif untuk menolak berita Hoaks,” Ucap Puboksa.
Kembali lagi Ketum Pola Sulut menjelaskan bahwa atas kejadian pertikaian tersebut bukan pertikaian antar agama, itu yang harus di garis bawahi.
“Saya tahu persis kegiatan keduanya, tidak ada konteks perselisihan, tapi ada insiden kecil yang mengakibatkan keributan, tapi yakinlah, kerja professional aparat Kepolisian pasti bisa mengungkap semua persoalan ini,” Ujarnya.
“Seluruh elemen masyarakat, terus membangun silatuhrahmi, hilangkan kebencian serta mempercayakan penuh penyelesesaian masalah ini kepada Kepolisian, baik Polda Sulut maupun Polres Bitung. “Kalau bukan kita yang menjaga Kota Bitung, siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi, Damai Itu Indah,”Harap Puboksa Hutahean.