Ketua DPD LSM GTI Kota Bitung Angkat Bicara Terkait Oknum PT Pelni Bitung Ancam Kepada Penumpang Kapal.

Kota Bitung,jejakperistiwa.online –Nasib sial dialami beberapa para penumpang akan berangkat ke tujuan Tidore – Sorong – Fakfak – Kaimana – Tual – Timika – Agats – Merauke  yang   lewat jalur laut.

Pasalnya para calon penumpang kapal laut PT Pelni ini tak bisa mendapatkan tiket untuk berangkat ke wilayah bagian timur dan lantaran sudah habis.

Bacaan Lainnya

Sementara Kantor PT Pelni  di Jl. Sam Ratulangi, Bitung Bar. Dua, Kec. Maesa, Kota Bitung, Sulawesi Utara sudah tutup
Kendati begitu sejumlah calon penumpang tetap berdatangan sejak Sabtu (02/12/2023).

” Saya selaku Ketua DPD LSM Garda Timur Indonesia Kota Bitung Menyayangkan   Diduga Tindakan oknum PT Pelni yang bertugas dalam keadaan mabuk, hal ini mencerminkan perilaku yang tidak baik dan bertentangan dengan aturan dari PT pelni atau BUMN itu sendiri Sekiranya oknum PT Pelni bitung tersebut lakukan  penindakan di atas kapal tanpa ada rasa pri kemanusiaan dan pertimbangan hanya karena perkara selembar tiket  oknum tersebut sudah merusak nama baik PT pelni dan BUMN maka kiranya PT Pelni  Oknum tersebut perlu di pecat,” Ucapnya.

Lanjut Ketua menjelaskan bahwa, kedepan buat PT Pelni Sebagai BUMN jangan hanya mencari keuntungan semata -mata tapi pihak Pelni atau Pimpinan PT Pelni Cabang bitung harus di benahi juga SDM para pekerja dan minimal para Abk kapal serta lebih humanis dalam bertugas , dan praktek – praktek yang mengarah kepada pemuatan barang ilegal lebih di perketat agar bukan cuma negara yang di rugikan akan tetapi aturan hukum jangan di langgar ,sehinga nama baik dan pelayanan pelni akan semakin lebih baik lagi,” Harap Abdul Gafur Bawoel di saat konfirmasi awak media lewat pesan via WhatsApp Minggu (03/12/2023), Pukul 13.32.

Terpisah, Salah satu putra orang Papua dan saya ingin mau ke Sorong karena saya ini perlu sekali ke Sorong namun saya tiba dari Manado ke kota Bitung ternyata tiketnya sudah habis di loket dan sudah tutup dan saya mau bayar di dalam kapal tapi tidak ijinkan oleh penjaga kapal tidak izinkan

Untuk saya naik di kapal juga karena kenapa sih biasanya bisa bayar di atas kapal kecuali ada tiket, Bapak saya beli itu bermasalah tapi memang akan seperti itu saya tidak terima gitu terhadap oknum petugas PT Pelni yang sudah mengancam Jadi saya juga rasa kecewa apalagi saya melihat oknum PT Pelni yang sudah keadaan mabuk di saat memarahi saya tetapi saya tidak menghiraukan terhadap Oknum tersebut dan takutnya kalau saya layani sama Oknum Pelni tersebut nanti akan berusaha lebih panjang,” Ucapnya.

“Namun saya seorang putra papua merasa sangat kecewa terhadap pihak PT Pelni yang lagi menjalankan tugas di lapangan yang Arogan sama saya tetapi seharusnya
Seorang petugas itu harus melayani dengan sikap yang humanis dan damai Serta kenapa pihak Oknum PT Pelni melaksanakan tugas di duga sudah mabuk dilapangan sampai memarahi dan mengancam saya tetapi saya selaku orang Papua yang merantau di kampung orang meminta keadilan dan pecat terhadap Oknum PT Pelni yang menjalankan tugas di saat mabuk.

Kemudian itu untuk kepada menteri BUMN Erik Tohir tolong di benahi kinerja PT Pelni di Kota bitung atau copot kepala Cabang PT Pelni bitung yang mana tidak bisa membenahi Oknum PT Pelni bitung,” Harap Albert Siap.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *