Dosen Bergerak UBM, Ikut Berdayakan Anak Jalanan di Camping Ground Bukit Gajah Bogor

Bogor,JPO- Tugas dosen tak sekadar dibalik meja untuk mengajar dan meneliti, jika
mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, Ada pengabdian pada masyarakat
yang perlu dipenuhi.

Pengabdian inilah yang dilakukan beberapa dosen Ilmu
Komunikasi Universitas Bunda Mulia, Teguh Hidayatul, Purnama Ayu Rizky, Kho
Gerson, Probo Dwi Sasongko, dan Ralvin Januar Wijaya , akhir Juli silam.

Memilih lokasi di Camping Ground Bukit Gajah, Sukaharja, Cijeruk, Bogor,Jawa Barat.
lima dosen tersebut menginisiasi program pendampingan dan pelatihan khusus.
Sasarannya adalah warga setempat yang mengelola kawasan bumi perkemahan.
Program pendampingan itu sendiri secara penuh rencananya bakal digelar pada
akhir tahun ini.

“Kami terkesan dengan ikhtiar Arai dan kawan-kawan di Camping Ground
Bukit Gajah, menjaga kelestarian alam, sehingga kita punya opsi menghirup
udara bebas polusi,” ucap Purnama Ayu, salah satu dosen.

Camping ground Bukit Gajah jauh dari kesan formulaik tempat
perkemahan. Para wisatawan yang menginap diperlakukan seperti keluarga saat
menginap. Sehingga, harapannya mereka bisa lebih nyaman dan merasa di
rumah sendiri. Tentu saja dengan bonus pemandangan alam yang menakjubkan.
Yang unik, Arai dan timnya juga berkomitmen memberdayakan anakanak jalanan di sekitar agar mereka bisa bekerja secara layak di Bukit Gajah.

Jumlah anak jalanan di Bogor, menurut Institut Pertanian Bogor mencapai 1.000
jiwa. Mereka beroperasi di pertigaan, perempatan, dan pasar-pasar. Karena
itulah, Arai menggandeng beberapa di antaranya untuk ikut mengembangkan
kawasan wisata Bukit Gajah, Bogor.

Majib, mantan anak jalanan kini punya tugas menyapa tamu-tamu yang
datang ke camping ground yang eksis sejak 2020 itu. Oleh Arai, Majib juga
dibimbing agar bisa memberikan pelayanan yang prima agar tamu wisatawan,
betah menginap di sana.

“Langkah Arai memberdayakan anak-anak jalanan agar tidak berbuat
kriminal, dengan mengajak berbuat baik untuk alam dan lingkungan sekitar,
sangat tepat diimplementasikan di destinasi Bukit Gajah,” ungkap Teguh.

Masalahnya, meski punya semangat yang baik, para dosen dari UBM
melihat pengelolaan wisata ini masih bisa dimaksimalkan. Karena itulah, dosen
UBM akan mulai serius menggarap pengabdian pada masyarakat untuk pegiat
Camping Ground Bukit Gajah. Nantinya, para dosen akan andil mengembangkan
destinasi wisata itu lewat pelatihan strategi komunikasi digital.

Semoga ikhtiar di Bukit Gajah ini bisa membantu menekan angka
pengangguran anak jalanan di kota tersebut. Biar bagaimana pun, langkah kecil
akan selalu berarti selama dimulai dengan setulus hati.

(Red AD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *