Jejakperistiwa.Online, Bitung – Dugaan Skandal Pajak dalam Bisnis BBM Ilegal kembali mencuat di Bitung, Sulawesi Utara. Kali ini, skandal tersebut diduga melibatkan PT Lanal Sumber Anugerah (LSA) dan PT Ibrahim Jaya Sinergi (IJS).
Fakta mengejutkan terungkap setelah ditemukan dua perusahaan yang menggunakan nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang sama, meskipun memiliki alamat berbeda. Temuan ini menarik perhatian Gabungan Awak Media Online (GAMO) Bitung, yang mendalami kasus ini lebih lanjut.
Faktur pajak tertanggal 18 Februari 2025 mencatat bahwa PT Ibrahim Jaya Sinergi menjual BBM Solar Industri senilai Rp 124.000.000,00 kepada PT Kharis Jaya Indonesia. Namun, kejanggalan muncul ketika nama PT Lanal Sumber Anugerah juga tercantum di bagian atas dokumen dengan NPWP yang sama.
Bagaimana Modus Ini Bekerja ?
Dalam sistem perpajakan Indonesia, satu NPWP seharusnya hanya digunakan oleh satu entitas usaha. Namun, dalam kasus ini, dua perusahaan berbeda tampaknya berbagi satu NPWP untuk transaksi BBM, yang berpotensi melanggar hukum dan mengindikasikan adanya upaya manipulasi dokumen pajak.
Beberapa Pertanyaan Yang Muncul Terkait Dengan Kasus Ini :
Bagaimana dua perusahaan berbeda dapat menggunakan satu NPWP dalam transaksi resmi ?
Jika faktur pajak tersebut sah, mengapa barcode yang tertera tidak dapat diverifikasi ?
Apakah ini merupakan skema penyelundupan BBM dengan modus faktur pajak palsu atau manipulasi dokumen ?
Siapa Renaldy Ibrahim Dan Mengapa Namanya Dikaitkan ?
Nama Renaldy Ibrahim kembali mencuat dalam skandal BBM ilegal ini. Ia dikenal sebagai pemain lama dalam bisnis BBM ilegal dan berulang kali dikaitkan dengan kasus serupa. Namun, meskipun pernah ditangkap di beberapa lokasi dengan barang bukti kuat, ia selalu berhasil lolos dari jeratan hukum.
Beberapa Peristiwa Yang Pernah Melibatkan Renaldy Ibrahim Antara Lain :
Penangkapan di Polres Bolaang Mongondow (Bolmong) : Ia sempat diamankan, serta diduga mobil tangki berisi BBM ilegal diamankan selama empat hari, tetapi kemudian dibebaskan tanpa alasan yang jelas.
Pernah juga diamankan oleh Danpomal Gorontalo : Renaldy pernah tertangkap bersama barang bukti BBM ilegal, tetapi kasusnya tidak berlanjut ke proses hukum.
Resmob Polda Sulut dan Brimob Polda Sulut: Keduanya pernah menangani kasus ini dan menyita mobil tangki berisi BBM ilegal, tetapi tidak ada tindak lanjut hukum terhadap Renaldy Ibrahim.
Kasus ini menunjukkan adanya kejanggalan dalam penegakan hukum terhadap bisnis BBM ilegal di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Mengapa Kasus Ini Berbahaya ?
Dugaan penyalahgunaan faktur pajak dan perdagangan BBM ilegal tidak hanya merugikan negara dalam aspek pajak dan ekonomi, tetapi juga berpotensi membahayakan pasokan energi nasional. Jika praktik ini terus berlanjut tanpa ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum, maka hal ini dapat menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia.
Langkah Selanjutnya : Laporan Ke Mabes Polri Dan POMAL TNI
Gabungan Awak Media Online menyatakan tidak akan tinggal diam atas dugaan ini. Kasus ini akan segera dilaporkan ke Propam Mabes Polri serta POMAL Mabes TNI untuk menelusuri kemungkinan adanya oknum aparat yang diduga terlibat dalam melindungi Renaldy Ibrahim.
Apa Yang Diharapkan Dari Pemerintah Dan Aparat ?
Gabungan Awak Media Online Bitung berharap adanya langkah tegas dari :
Presiden RI Prabowo Subianto
Panglima TNI
Kapolri
Kapolda Sulut dan Kapolda Gorontalo
Mereka diharapkan dapat membuktikan bahwa hukum di Indonesia tidak bisa dipermainkan. Jika dugaan perlindungan terhadap Renaldy Ibrahim terbukti benar, maka harus ada tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat.
Kesimpulan : Akankah Hukum Ditegakkan ?
Kasus ini tidak hanya tentang BBM ilegal, tetapi juga menyangkut integritas hukum di Indonesia. Jika seseorang bisa dengan mudah lolos dari jeratan hukum meskipun telah berulang kali ditangkap, maka hukum di negeri ini berpotensi menjadi alat yang bisa dipermainkan oleh pihak tertentu.
Gabungan Awak Media Online Kini Menanti Jawaban :
Apakah hukum benar-benar akan ditegakkan ?
Ataukah Renaldy Ibrahim akan kembali menjadi simbol lemahnya penegakan hukum di Indonesia ?
Nantikan update terbaru selanjutnya dari Media Jejakperistiwa.Online terkait sepak terjang Bos Renaldy Ibrahim dalam menjalankan bisnis BBM nya diduga bahan bakunya berasal dari BBM ILEGAL……..