Jejakperistiwa.Online, Bitung — Gemuruh semangat dan warna-warni budaya mewarnai pembukaan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2025 yang digelar di Lanal TNI AL Satrol Kodaeral VIII Bitung, Kelurahan Winenet II, Kecamatan Aertembaga, pada Rabu (8/10/2025).
Pembukaan festival maritim kebanggaan Kota Bitung ini berlangsung meriah dengan kehadiran masyarakat dari berbagai kalangan serta sejumlah pejabat penting. Turut hadir Komandan Satrol Kodaeral VIII Bitung Kolonel Laut (P) Marviil Marfel Frits E.D., S.E., M.Tr.Hanla., CHRMP, Wali Kota Bitung Hengky Honandar, Wakil Wali Kota Randito Maringka, serta unsur TNI/Polri dan instansi pemerintah daerah.
Sebagai agenda tahunan, Festival Pesona Selat Lembeh menjadi ajang promosi potensi wisata bahari dan budaya maritim Kota Bitung.
Tahun ini, festival kembali menampilkan beragam lomba dan atraksi menarik yang menggambarkan kekayaan laut dan semangat kebersamaan warga Bitung.
Di antaranya lomba perahu hias, parade budaya, lomba kebersihan pantai, hingga pertunjukan seni tradisional dan modern yang melibatkan pelajar, komunitas lokal, serta unsur militer dan sipil.
Dalam sambutannya, Kolonel Laut (P) Marviil Marfel menegaskan pentingnya sinergi antara TNI AL, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga sekaligus mengembangkan sektor wisata maritim.
“Festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi wujud nyata kecintaan kita terhadap laut dan budaya bangsa. Selat Lembeh adalah ikon maritim Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan bersama,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Wali Kota Bitung Hengky Honandar menilai FPSL sebagai momentum strategis untuk memperkuat citra Bitung sebagai destinasi wisata bahari unggulan di Sulawesi Utara.
“Festival ini menjadi wadah memperkenalkan potensi wisata berbasis kearifan lokal dan pelestarian lingkungan, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir,” tuturnya.
Rangkaian Festival Pesona Selat Lembeh 2025 akan berlangsung selama beberapa hari dengan berbagai kegiatan seru yang diharapkan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus memperkuat identitas Bitung sebagai kota maritim yang berbudaya dan berdaya saing tinggi.
